Alat Pemurnian Air

ALAT PEMURNIAN AIR

Hasil gambar untuk ALAT PEMURNIAN AIR
Penjernihan air merujuk ke sejumlah proses yang dijalankan demi membuat air dapat diterima untuk penggunaan akhir tertentu. Ini mencakup penggunaan seperti air minum, proses industri, medis dan banyak penggunaan lain. Tujuan semua proses penjernihan air adalah menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi kadarnya agar air menjadi layak untuk penggunaan akhirnya. Salah satu penggunaan tersebut adalah mengembalikan ke lingkungan alami air yang sudah digunakan tanpa berakibatkan dampak yang buruk atas lingkungan

Hasil gambar untuk ALAT PEMURNIAN AIR

Berikut beberapa cara lain untuk mengurangi bahaya pencemaran air baik secara biologis maupun kimiawi:

Penyaringan dan perebusan

Meski tampak bersih, air yang akan diminum harus disaring dan direbus hingga mendidih setidaknya selama 5-10 menit. Hal ini dapat membunuh bakteri, spora, ova, kista dan mensterilkan air. Proses penyaringan ini juga menghilangkan karbon dioksida dan pengendapan kalsium karbonat.

Disinfeksi kimia

Hal ini berguna untuk memurnikan air yang disimpan pada tempat seperti di genangan air, tangki atau air sumur.

Bubuk pemutih

Proses ini merupakan diklorinasi kapur. 2,3 gram bubuk pemutih diperlukan untuk mendisinfeksi 1 meter kubik (1.000 liter) air. Tapi air yang sangat tercemar dan keruh tidak bisa dimurnikan dengan metode ini.

Tablet klorin

Dipasaran, tablet klorin dijual dengan nama tablet halazone. Senyawa ini mungkin cukup mahal tetapi efektif untuk memurnikan air dengan skala kecil.

Filter

Ada beberapa jenis filter air, antara lain filter keramik ‘lilin’ dan UV filter. Bagian utama dari sebuah filter keramik ‘lilin’ ini adalah lilin yang terbuat dari porselin atau tanah infusorial. Permukaannya dilapisi dengan katalis perak sehingga bakteri yang masuk ke dalam akan dibunuh. Metode ini menghilangkan bakteri yang biasanya ditemukan dalam minum air, tetapi tidak efektif dengan virus yang bisa lolos saringan.

sumber : http://adelliarh.blogspot.com/2017/10/alat-pemurnian-air.html

Lapisan Pelindung dan Pengilap

Lapisan Pelindung dan Pengilap


Lapisan pelindung dan pengilap  terinspirasi dari kultikula tumbuhan. Kutikula tumbuhan adalah lapisan pelindung pada seluruh sistem tajuk (bagian tumbuhan yang berada di atas tanah) tumbuhan herba yang berfungsi untuk memperlambat kehilangan air dari daun, batang, bunga, buah, dan biji.[1] Tanpa lapisan pelindung ini, transpirasi (hilangnya uap air melalui permukaan tumbuhan) pada hampir semua tumbuhan berlangsung sangat cepat sehingga tumbuhan akan mati.[1] Kutikula merupakan perlindungan terhadap beberapa patogen tumbuhan dan terhdap kerusakan kecil mekanis.[1][2] Kutikula juga penting dalam pertanian karena sifatnya yang menolak dapat digunakan ada berbagai semprotan yang mengandung fungisidaherbisidainsektisida, atau zat pengatur tumbuh.[1] Karena sifat hidrofobik (menolak air) kutikula, sebagian besar formulasi semprotan mengandung deterjen untuk menurunkan tegangan permukaan air sehingga butir semprotan menyebar pada permukaan daun.[1]
Sebagian besar kutikula terdiri dari campuran berbagai macam komponen yang disebut kutin sedangkan sisanya mengandung lilin lapisan penutup dan polisakarida pektinyang menempel pada dinding sel].[1] Kutin merupakan polimer heterogen yang terdiri dari terutama berbagai kombinasi anggota dua kelompok asam lemak, yang satu mempunyai 16 karbon] dan yang satunya memiliki 18 karbon.[1] Lilin kutikula meliputi berbagai hidrokarbon rantai panjang yang juga mempunyai sedikit oksigen.[1] Banyak lilin yaag mengandung asam lemak rantai panjang teresterifikasi dengan alkohol monohidrat rantai panjang, tetapi lilin juga mengandung alkoholaldehida, dan ketonberantai panjang bebas.[1]

sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kutikula_tumbuhan

Sensor Cahaya

SENSOR CAHAYA

Hasil gambar untuk sensor cahaya
sumber gambar : https://www.google.co.id/search?q=sensor+cahaya&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwilxODamdDcAhVSXn0KHUPCCWcQ_AUICigB&biw=1600&bih=794#imgrc=mH0c807OLdHmkM:
Sensor cahaya adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah energi dari foton menjadi elektron. Idealnya satu foton dapat membangkitkan satu elektron. Sensor cahaya sangat luas penggunaannya, salah satu yang paling populer adalah kamera digital. Pada saat ini sudah ada alat yang digunakan untuk mengukur cahaya yang mempunyai 1 buah foton saja.
Di bawah ini adalah jenis-jenis sensor cahaya, di antaranya:


SUMBER: https://id.wikipedia.org/wiki/Sensor_cahaya

Panel Surya (Solar Cell)


 PANEL SURYA
Hasil gambar untuk panel surya
SUMBER GAMBAR : https://www.google.co.id/search?q=panel+surya&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjb3sXXmdDcAhULXCsKHUq4CTQQ_AUIDCgD&biw=1600&bih=794#imgrc=MSXLzpK5MTNYYM:
Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya menjadi listrik. Mereka disebut surya atas Matahari atau "sol" karena Matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai "cahaya-listrik". Sel surya atau sel PV bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi Matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan.
Jumlah penggunaan panel surya di porsi pemroduksian listrik dunia sangat kecil, tertahan oleh biaya tinggi per wattnya dibandingkan dengan bahan bakar fosil - dapat lebih tinggi sepuluh kali lipat, tergantung keadaan. Mereka telah menjadi rutin dalam beberapa aplikasi yang terbatas seperti, menjalankan "buoy" atau alat di gurun dan area terpencil lainnya, dan dalam eksperimen lainnya mereka telah digunakan untuk memberikan tenaga untuk mobil balap dalam kontes seperti Tantangan surya dunia di Australia.
Pada 2001 Jepang telah memasang kapasitas 0,6 MWp tenaga surya puncak, sementara itu Jerman memilik 0,26 MWp dan Amerika Serikat 0,16 MWp. Pada saat ini tenaga listrik surya seluruh dunia kira-kira sama dengan yang diproduksi oleh satu kincir angin bear. Di AS biaya pemasangan panel surya ini telah jatuh dari $55 per watt puncak pada 1976 menjadi $4 per watt peak di 2001.
Di tahun 2003 Amerika Serikat berkembang menjadi panel surya portable. Pada saat ini ditributor pertama di Indonesia adalah Travel Volt  dengan rilis produk dengan kapasitas 350 volt.

sumber : ttps://id.wikipedia.org/wiki/Panel_surya

Teknologi yang Terinspirasi dari Struktur Jaringan Tumbuhan

Pemanfaatan Struktur Jaringan Tumbuhan dalam Teknologi

 sumber : https://donnameylinda.wordpress.com/kelas-viii/struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-serta-pemanfaatannya-dalam-teknologi/materi-pembelajaran/pemanfaatan-struktur-jaringan-tumbuhan-dalam-teknologi/
Setelah mempelajari bagaimana struktur jaringan yang menyusun organ yang terdapat pada tumbuhan,kita dapat melihat bahwa beberapa teknologi mengambil prinsip jaringan tumbuhan . Ada berbagai teknologi yang meniru makhluk hidup. Misalnya, pada helikopter yang meniru prinsip kerja pada capung, atau pesawat yang meniru prinsip kerja dari burung.
Sedangkan teknologi yang meniru jaringan pada tumbuhan misalnya:
1.batang pohon yang kokoh berdiri memberikan inspirasi pada pembangung rumah.
2.Susunan batu rumah meniru jaringan batang.
batang-tembok
3.Tembok rumah agar kokoh diberi besi, hal ini merupakan pengaplikasian dari kambium pada pohon.
4. Chimera meniru bentuk fleksibel dari pohon bakau yang dijadikannya sebagai mode baru, dan untuk memperlihatkan keindahan gedung pencakar langit.
mode-gakuen-spiral-towers-nagoya-city-japan-2_dV4iu_114465. Teater Esplanade yang meniru bentuk buah durian
Esplanade – Theatres on the Bay Singapore6. Teknologi pembangkit listrik tenaga surya dibuat dengan meniru prinsip daun yang memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan energi kimia, sehingga dapat menjadi alternatif sumber energi yang sangat bermanfaat.
daun-selsurya
serta masih banyak lagi pemanfaatan struktur jaringan tumbuhan dalam teknologi.

Struktur dan Fungsi Daun

Struktur Jaringan & Fungsi Daun

sumber : http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-fungsi-daun.html
Struktur Jaringan & Fungsi Daun - Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun merupakan modifikasi dari batang. Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.

Daun memiliki bentuk dan ukuran tertentu sehingga dapat melakukan tugas penting, membuat makanan seefisien mungkin. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap dan teduh memiliki daun yang lebar agar dapat menangkap sinar matahari sebanyak mungkin. Di daerah yang banyak hujan, daun sering memiliki lapisan yang mengkilat dan tahan air. Beberapa daun memiliki duri untuk melindungi diri, sementara daun lainnya tebal dan kuat untuk bertahan di udara dingin.



1. Fungsi Daun
Secara umum fungsi daun sebagai berikut.
1) Membuat makanan melalui proses fotosintesis.
2) Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi.
3) Menyerap CO 2 dari udara.
4) Respirasi.


Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Daun

Struktur Jaringan & Fungsi Daun


sumber : http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-fungsi-daun.html
Struktur Jaringan & Fungsi Daun - Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun merupakan modifikasi dari batang. Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.

Daun memiliki bentuk dan ukuran tertentu sehingga dapat melakukan tugas penting, membuat makanan seefisien mungkin. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap dan teduh memiliki daun yang lebar agar dapat menangkap sinar matahari sebanyak mungkin. Di daerah yang banyak hujan, daun sering memiliki lapisan yang mengkilat dan tahan air. Beberapa daun memiliki duri untuk melindungi diri, sementara daun lainnya tebal dan kuat untuk bertahan di udara dingin.



1. Fungsi Daun
Secara umum fungsi daun sebagai berikut.
1) Membuat makanan melalui proses fotosintesis.
2) Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi.
3) Menyerap CO 2 dari udara.
4) Respirasi.

2. Struktur Jaringan Penyusun daun
Daun berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau. Daun ditopang oleh tangkai daun. Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun. Tulang daun bercabang-cabang membentuk jaring jaring pembuluh angkut. Struktur daun dibedakan atas struktur luar dan struktur dalam.

a) Struktur Jaringan luar Daun
Secara morfologi daun terdiri dari:
– Helaian daun ( lamina ).
– Tangkai daun ( petiolus ), terdapat bagian yang menempel pada batang disebut pangkal tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai daun, misalnya rumput.
– Pelepah daun ( folius ), pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan pelepah daun talas.



Gambar 1. Struktur luar daun.

Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut disebut daun sempurna, misalnya daun pisang dan daun talas. Daun yang tidak memiliki satu atau lebih bagian daun disebut daun tidak sempurna, misalnya daun mangga dan daun jambu.

Pada lembaran permukaaan daun terdapat tulang atau urat daun. Tipe tulang daun ada empat macam, yaitu:
– menyirip, misalnya pada daun mangga,
– menjari, misalnya pada daun pepaya,
– melengkung, misalnya pada daun gadung,
– sejajar, misalnya pada daun jagung,

Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan susunan tulang daun sejajar atau melengkung.

b) Struktur Jaringan dalam Daun

1) Epidermis Daun
Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada yang terletak di permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung (pada daun teratai), ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula yang terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Tanaman Ficus mempunyai epidermis yang tersusun atas dua lapis sel. Alat-alat tambahan yang terdapat di antara epidemis daun, antara lain trikoma (rambut) dan sel kipas. Bentuk epidermis dan stomata dapat Anda amati pada Gambar 2. dan 3.

Gambar 2. Epidermis dengan stomata

Gambar 3.
Penampang melintang stomata



2) Mesofil Daun (Jaringan dasar)
Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan banyak ruang antarsel. Pada kebanyakan daun Dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur, bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang.

3) Berkas Pengangkut Daun
Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang berfungsi sebagai alat transpor dan sebagai penguat daun.

4) Jaringan Tambahan Daun
Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.

Sekarang kita akan mempelajari perbedaan struktur jaringan penyusun daun Monokotil dan Dikotil tersebut dengan lebih rinci.

1) Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil
Bentuk daun Dikotil bermacam-macam, bertangkai daun, dan urat daunnya menyirip atau menjari. Struktur daun Dikotil dapat Anda amati pada Gambar 4.


Gambar 4.
Struktur jaringan daun dan urat daun tumbuhan Dikotil


Adapun macam jaringan daun Dikotil, letak, fungsi, dan ciri-ciri dijelaskan dalam Tabel 1 berikut

Tabel 1. Jaringan Penyusun Daun Dikotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
NoJaringanLetakFungsiCiri - Ciri
a)EpidermisMenyusun lapisan permukaan
atas dan bawah daun.
– Melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan.
– Menjaga bentuk daun agar
 tetap.
Terdiri dari satu lapis sel kecuali
tanaman Ficus (tanaman karet).
b)KutikulaMelapisi permukaan
atas dan bawah daun.
Zat kutin pada kutikula
mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.
Penebalan dari zat kutin.
c)
Stomata
Melapisi permukaan
atas dan bawah daun
– Sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara.
– Sel penjaga sebagai pengatur
membuka dan
menutupnya stomata.
Mulut daun pada epidermis
dengan dua sel penutup
d)Rambut dan
kelenjar
Permukaan atas dan
bawah daun.
Alat pengeluaran.Alat tambahan pada epidermis
e)MesofilDi antara lapisan epidermis
atas dan
bawah.
Tempat berlangsungnya
fotosintesis.
– Terdiri dari sel parenkim,
banyak ruang antarsel.
– Kebanyakan berdiferensiasi
menjadi palisade (jaringan
tiang) dan spons (jaringan
bunga karang).
– Sel-sel jaringan tiang berbentuk
silinder, tersusun rapat,
dan mengandung klorofil.
– Sel-sel jaringan bunga karang
bentuknya tidak teratur, bercabang-
cabang dan berisi
kloroplas, susunannya renggang.
f)Urat daunPada helai daun.Transportasi zat.Menyirip atau menjari.



2) Struktur Jaringan Penyusun Daun Monokotil
Daun Monokotil berbentuk seperti pita dan pada pangkalnya terdapat lembaran yang membungkus batang, serta urat daunnya sejajar. Struktur daun Monokotil dapat Anda amati pada Gambar 5.

Gambar 5. Struktur jaringan daun dan urat daun Monokotil

Adapun macam, letak, fungsi, dan ciri-ciri jaringan penyusun daun Monokotil, dijelaskan dalam Tabel 2. berikut.

Tabel 2. Jaringan Penyusun Daun Monokotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
NoJaringanLetakFungsiCiri - Ciri
a)Epidermis
dan
kutikula
Lapisan permukaan atas
dan bawah daun.
– Melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan.
– Mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.
Terdiri dari satu sel dengan penebalan
dari zat kutin.
b)StomataBerderet di antara urat
daun.
Sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara.
Mulut daun dengan dua sel penutup.
c)MesofilPada cekungan di
antara urat daun.
Membuat zat makanan melalui
fotosintesis.
Tidak mengalami diferensiasi, bentuknya
seragam kecuali mesofil berkas
pengangkut lebih besar, kloroplasnya
lebih sedikit, dindingnya lebih tebal.
d)Urat daunPada helai daun.Transportasi zat.Sejajar.

Demikian artikel "Struktur Jaringan & Fungsi Daun" ini saya susun, artikel ini saya ambil dari ( BSE ):

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Batang

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Batang 
sumber : https://dosenbiologi.com/tumbuhan/struktur-dan-fungsi-jaringan-batang


Struktur Dan Fungsi Jaringan Batang Dikotil dan Monikotil


Definisi dari batang sendiri adalah bagian yang sangat penting dari tumbuhan yang letaknya di bagian permukaan tanah. Pertumbuhan batang dimulai dari bagian batang lembaga yang letaknya berada di bagian dalam biji. Proses selanjutnya pertumbuhan batang sendiri terjadi mulai dari bagian titik tumbuh yang tersusun oleh meristem apikal (ujung) yang letaknya ada pada bagian batang. Jika dilihat dari tempat kedudukannya dari bagian tubuh tumbuhan, maka batang bisa diibaratkan sebagai sumbu dari tumbuhan.
Struktur Dan Fungsi Jaringan Batang
struktur-dan-fungsi-jaringan-batangJika dilihat dari bagiannya pada tumbuhan, maka batang mempunyai fungsi yakni untuk menunjang dan menyokong bagian-bagian dari tumbuhan lainnya yang letaknya di bagian atas tanah seperti halnya daun, bunga, dan juga buah.
Dengan terjadinya suatu proses percabangan yang seringkali dialami oleh batang pada tumbuhan, maka akan membantu memperluas area fotosintesis tumbuhan itu sendiri. (baca juga : contoh tumbuhan gymnospermae)
Bagian batang pada tumbuhan juga digunakan sebagai jalur peredaran air dan juga zat mineral yang dimulai dari bagian baah tumbuhan sampai ke bagian atas tumbuhan. Selain itu juga digunakan sebagai jalur pengangkutan hasil dari proses fotosintesis yang dimulai dari bagian atas tumbuhan sampai bagian bawah tumbuhan. (baca juga : contoh mutasi pada tumbuhan)
Bagian batang pada tumbuhan yang terlihat paling menonjol adalah bagian yang berdaun, bukan seluruh bagian yang berada dan tumbuh di udara bebas. Pada bagian tersebut bisa dikategorikan menjadi nodus (merupakan tempat melekatnya daun) dan juga internodus (merupakan bagian dari batang yang terdapat di antara dua nodus). (baca juga : pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan)
Pembagian batang pada tumbuhan sehingga menjadi susunan-susunan secara berurutan bisa dilihat pada bagian sayatan yang arahnya membujur ke bagian ujung batang. Tentunya susunan-susunan yang ada pada batang akan berbeda antara tumbuhan yang tergolong dikotil dan juga monokotil. (baca juga : respirasi pada tumbuhan)

1. Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan DikotilPada bagian ujung batang tumbuhan yang tergolong dikotil ada bagian yang digunakan sebagai titik tumbuh yang disebut meristem apikal (ujung).
Di bagian belakang meristem apikal yang tersusun dengan berurutan ada protoderm yang akan mengalami proses pembentukan menjadi epidermis, prokambium mengalami proses pembentukan xilem, floem dan juga kambium vaskuler, serta pada bagian meristem dasar yang akan mengalami proses pembentukan menjadi empulur dan juga korteks. (baca juga : kelebihan perkembangbiakan vegetatif di banding generatif)
Pada umumnya bagian batang pada tumbuhan yang tergolong dikotil mempunyai susunan seperti lapisan epidermis, korteks, dan juga stele.
  • Epidermis
Epidermis di bagian batang pada tumbuhan yang tergolong dikotil yakni susunan dari sel pipih yang rapat. Bagian ini mempunyai fungsi untuk melakukan perlindungan terhadap jaringan yang terletak di bagian dalam batang, setelah batang mengalami suatu proses pertumbuhan sekunder. (baca juga : organel sel)
Pada bagian-bagian tertentu, ternyata epidermis akan mengalami pemecahan dan kemudian akan diisi oleh jaringan gabus yang diperoleh dari bagian kambium gabus. Lapisan yang ada gabusnya ini sering disebut sebagai lentisel. Lentisel sendiri mempunyai fungsi sebagai suatu tempat yang digunakan untuk melakukan pertukaran gas dan juga proses penguapan. (baca juga : sistem transportasi pada tumbuhan)
  • Korteks
Korteks yang ada di bagian batang pada tumbuhan yang tergolong dikotil merupakan jaringan yang susunannya terdiri dari sel-sel parenkim yang digunakan sebagai jaringan dasarnya. Korteks batang sendiri terbagi menjadi dua yakni korteks bagian luar dan korteks bagian dalam. (baca juga : jaringan penyokong pada tumbuhan)
Korteks bagian luar terdiri dari bagian sel-sel kolenkim yang berkoloni atau pun bagian sel-sel kolenkim yang bercampur menjadi satu (selang-seling) dengan bagian sel-sel parenkim yang mengalami proses pembentukan lingkaran yang tertutup. (baca juga : tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab)
Pada korteks bagian luar tidak terlihat pada bagian batang semua jenis tumbuhan, melainkan hanya jenis-jenis tumbuhan tertentu saja. Sedangkan pada korteks bagian dalam bisa terlihat pada bagian batang semua jenis tumbuhan. Hal ini bisa terjadi karena korteks bagian dalam adalah bagian pemisah antara bagian korteks dengan bagian stele. (baca juga : pernapasan pada tumbuhan)
Korteks bagian dalam terbentuk dari bagian sel-sel parenkim. Korteks bagian dalam yang ada pada tumbuhan mempunyai biji tertutup yang mempunyai suatu lapisan sel yang akan mengalami proses pembentukan menjadi lingkaran dan di dalamnya berisi butir-butir pati yang sering disebut sebagai seludang pati. (baca juga : tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan)
  • Stele
Stele atau sering disebut sebagai silinder pusat di bagian batang pada tumbuhan yang tergolong dikotil adalah bagian yang paling dalam dari bagian batang itu sendiri yang letaknya di sebelah dalam bagian endodermis. Stele tersusun atas lapisan paling luar yang sering disebut dengan perikambium atau bisa juga disebut dengan perisikel. Di dalam perikambium sendiri ada empulur dan juga berkas vaskuler yang terdiri atas dua bagian yakni floem dan juga xilem. (baca juga : tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia)
Definisi dari empulur ialah dimana parenkim terletak di bagian tengah-tengah stele. Selain itu empulur juga terletak di bagian sekitar berkas vaskuler yang mempunyai bentuk serupa dengan jari-jari, sehingga sering disebut sebagai jari-jari empulur. Pada bagian berkas vaskuler yang ada di floem dan juga xilem pada tumbuhan yang tergolong dikotil terbentuk menyerupai cincin yakni dengan cara kolateral terbuka. (baca juga : tumbuhan berbiji terbuka dan tertutup)

Proses ini berarti menandakan bahwa di antara bagian floem dan juga xilem terkandung kambium di dalamnya. Berkas vaskuler sendiri bisa tersusun dari prokambium yang selanjutnya akan mengalami proses diferensiasi yang akan menjadi berkas kolateral bersama dengan xilem dan juga floem primer. Prokambium yang terletak pada bagian antara xilem dan juga floem juga akan mengalami deferensiasi yang membentuk menjadi kambium vaskuler. (baca juga : reproduksi vegetatif alami dan buatan pada tumbuhan)
Sedangkan bagian kambium sendiri yang tersusun dari bagian parenkim pada area yang ada di antara xilem dan juga floem, akan selalu berdampingan sehingga sering disebut sebagai kambium intervaskuler. Kedua bagian kambium itu akan mengalami proses pembentukan menjadi lingkaran kambium yang memiliki bentuk utuh. (baca juga : bagian bagian daun)

2. Tumbuhan Monokotil

tumbuhan monokotilPada bagian meristem apikal pada tumbuhan yang tergolong monokotil yang mempunyai ukuran yang relatif lebih kecil daripada bagian meristem apikal pada tumbuhan yang tergolong dikotil. Meristem akan mengalami proses pembentukan menjadi tunas aksiler, bakal daun, dan juga epidermis. Di bagian bawah meristem apikal, ada pula bagian meristem perifer. (baca juga : siklus hidrologi)
Definisi dari meristem perifer ialah meristem primer yang mengalami proses pelebaran dan penebalan di area sekitar bagian meristem apikal. Meristem perifer akan berkembang membentuk bagian-bagian utama dari batang yang di dalamnya terdapat suatu ikatan pembuluh. Tidak beda dengan dengan tumbuhan yang tergolong dikotil, pada tumbuhan yang tergolong monokotil juga terdiri atas lapisan epidermis, korteks, dan juga stele. (baca juga : siklus hidup ascaris lumbricoides)
  • Epidermis
Epidermis bagian batang pada tumbuhan yang tergolong monokotil mempunyai bagian dinding sel yang cenderung lebih tebal jika dibandingkan dengan tumbuhan yang tergolong dikotil. Mengapa demikian? karena epidermis disini terdiri atas stomata dan juga bulu-bulu. (baca juga : siklus krebs)
  • Korteks
Korteks bagian batang pada tumbuhan yang tergolong monokotil berupa jaringan-jaringan yang ada di bagian bawah epidermis. Pada umumnya korteks tersusun dari bagian sel-sel sklerenkim yang berupa kulit batang. Kulit batang sendiri mempunyai fungsi dalam memperkuat dan juga mengeraskan bagian-bagian dari luar batang. (baca juga : proses terjadinya hujan asam)

  • Stele
Stele bagian batang pada tumbuhan yang tergolong monokotil ialah jaringan-jaringan yang terdapat di bagian bawah korteks. Pada umumnya batas yang ada di antara stele dan juga korteks tidak terlihat jelas. Stele yang di dalamnya berisi berkas vaskuler yang menyebar di seluruh bagian empulur, terutama yang mengalami konsentrasi mendekati bagian kulit batang. (baca juga : daur hidup lalat)
Floem berada di area dahi, sedangkan xilem dibagi menjadi empat pembuluh yakni dua mata, hidung dan juga mulut. Tipe yang terdapat pada berkas vaskuler tumbuhan yang tergolong monokotil merupakan kolateral tertutup. Hal ini menandakan bahwa antara floem dan juga xilem tidak terkandung kambium di dalamnya.Dengan demikian, tumbuhan yang tergolong monokotil tidak akan terjadi proses pertumbuhan sekunder. (baca juga : sistem endokrin pada manusia)
Pada umumnya tumbuhan yang tegolong monokotil hanya mengalami proses pertumbuhan primer secara memanjang. Proses terjadinya pembesaran pada batang dilakukan melalui suatu mekanisme pembentukan rongga-rongga. Bagian rongga ini mengalami pembentukan karena terjadi hilangnya bagian empulur, tidak termasuk empulur yang terdapat pada bagian buku-buku batang. Sangat bertolak belakang dengan tumbuhan yang tergolong dikotil, struktur anatomi yang ada pada batang tumbuhan yang tergolong monokotil dari mulai muda sampai tua prosesnya terjadi sama persis.

Laporan Pembuatan Roket Air

LAPORAN PEMBUATAN ROKET AIR KELOMPOK 2 : 1.        Alifah Salma Tsabitah                           (03) 2.        Ambar Puspit...

 
latifah zahra Blog Design by Ipietoon