Tampilkan postingan dengan label IPA BAB 11. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IPA BAB 11. Tampilkan semua postingan

Teleskop

Teleskop atau teropong adalah sebuah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati[1]. Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah transitmonokularbinokularlensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.
Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampaksaja (seperti yang dibuat oleh Galileo, NewtonFoucaultHaleMeinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960.
Penemuan atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain (gelombang gravitasi dan neutrino) membuka spekulasi untuk membangun sistem deteksi bentuk energi tersebut dengan peranan yang sama dengan teleskop klasik. Kini sudah umum untuk menyebut teleskop gelombang gravitasi ataupun teleskop partikel berenergi tinggi.

SUMBER : https://id.wikipedia.org/wiki/Teleskop

Mikroskop

Pengertian Mikroskop, Fungsi dan Bagiannya

Ketika belajar mengenai cahaya, maka penting pula bagi kita untuk mempelejari alat – alat yang juga bekerja berdasarkan prinsip cahaya. Alat yang bekerja dengan memanfaatkan prinsip cahaya ini biasa disebut sebagai alat optik. Jenis alat optik ada banyak, misalnya seperti mata manusia, lup, mikroskop dan lainnya.
Kali ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai salah satu alat optik saja, yakni mikroskop. Berikut disajikan mengenai apa pengertian mikroskopfungsi mikroskopdan juga bagian -bagian mikroskop yang perlu diketahui.

Pengertian Mikroskop

Pengertian mikroskop bisa dipahami sebagai alat optik yang berguna untuk alat bantu dalam melihat dan mengamati benda -benda yang ukurannya sangat kecil sehingga tidak mampu dilihat dengan hanya mata telanjang. Jadi, secara sederhana mikroskop adalah alat bantu untuk melihat benda -benda berukuran sangat kecil, atau mikro.
Kata mikroskop sendiri berasal dari bahasa latin yakni “mikro” yang artinya kecil dan kata “scopein” yang artinya melihat. Jadi, mikroskop diartikan sebagai alat untuk melihat benda kecil. Benda -benda kecil tersebut dilihat dengan cara diperbesar ukuran bayangan benda tersebut hingga berkali-kali lipat dari ukuran sebenarnya.
Dengan mikroskop, bayangan benda mampu diperbesar hingga 40 kali, 100 kali, bahkan sampai 1000 kali lipat. Perbesaran yang semakin tinggi ini dapat semakin meningkat lagi seiring dengan teknologi yang juga semakin berkembang.
Bahkan, saat ini sudah ditemukan pula mikroskop electron yang cukup canggih. Mikroskop electron memiliki kemampuan luar biasa dalam memperbesar ukuran benda, yakni dengan skala hingga 1.000.000 kali ukuran benda yang sesungguhnya.
Penemu mikroskop adalah Anthony Van Leewenhoek. Penemuan mikroskop sangat membantu para peneliti dan para ilmuan untuk dapat mengamati objek mikroskopis. Secara terkhusus, ada pula cabang ilmu yang mempelajari objek -objek berkuran sangat kecil atau mikroskopik yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop. Cabang ilmu tersebut adalah ilmu mikroskopi.

Fungsi Mikroskop

Telah disebutkan bahwa kehadiran mikroskop ini sangat membantu para peneliti dan ilmuan sebab fungsi mikroskop yang memang sangat besar. Fungsi mikroskop sendiri utamanya adalah untuk melihat serta mengamati objek -objek yang memiliki ukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat hanya dengan menggunakan mata telanjang.
Beberapa jenis mikroskop juga dibuat agar dapat mengamati objek dengan menghasilkan bayangan yang lebih detail. Namun, pada dasarnya fungsi mikroskop tetap menginduk pada fungsi utamanya untuk mengamati benda -benda kecil.

Bagian Bagian Mikroskop

Untuk bisa menjalankan perannya dalam memperbesar bayangan benda -benda kecil, mikroskop dibuat dengan berbagai bagian -bagiannya. Bagian -bagian mikroskop ini perlu kita ketahui agar kita bisa mengenal bagaimana mikroskop dapat berfungsi dan digunakan.
Secara umum, bagian mikroskop dibagi dalam dua kelompok, yakni bagian optik dan bagian non optik atau mekanik.
Bagian Bagian Mikroskop

Bagian – Bagian Optik Mikroskop

Pada bagian optik mikroskop, terdiri dari lensa okuler, lensa objektif, kondensor, diafragma, dan cermin. Berikut keterangannya.
  • Lensa Okuler, adalah lensa yang terdapat pada bagian ujung atas tabung mikroskop. Pada lensa okuler inilah, para pengamat melihat objek yang diperbesar bayangannya. Lensa okuler ini berperan dalam memperbesar kembali bayangan yang dihasilkan lensa objektif. Biasanya, lensa okuler mempunyai perbesaran 6, 10 atau 12 kali.
  • Lensa Objektif, adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati. Pada mikroskup umumnya terdapat 3 lensa objektif, yakni dengan kemampuan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Untuk menggunakan lensa objektif ini, terlebih dahulu pengamat harus mengoleskan minyak emersi pada bagian objek. Fungsi minyak emersi adalah sebagai pelumas serta memperjelas bayangan benda. Minyak ini diperlukan karena ketika dilakukan perbesaran 100 kali, letak lensa dan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
  • Kondensor, adalah bagian mikroskop yang dapat diputar, baik naik atau turun. Fungsi kondensor adalah untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
  • Diafragma, adalah bagian yang fungsinya untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat atau objek yang diamati.
  • Cermin, adalah bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima oleh mikroskop. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya yang didapatnya tersebut.

Bagian – Bagian Mekanik (Non-Optik) Mikroskop

  • Revolver, adalah bagian yang fungsinya untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan oleh pengamat.
  • Tabung Mikroskop, adalah bagian yang fungsinya untuk menghubungkan lensa objektif dan lensa okuler pada mikroskop.
  • Lengan Mikroskop, adalah bagian yang fungsinya sebagai tempat pengamat ketika memegang mikroskop.
  • Meja Benda, adalah bagian yang fungsinya untuk tempat meletakkan objek yang hendak diamati. Pada meja benda ini terdapat pula penjepit objek yang berguna untuk menjaga objek agar tetap ditempat yang diinginkan.
  • Makrometer (pemutar kasar), adalah bagian yang fungsinya untuk menaikkan atau menurunkan tabung dengan cepat, agar pengamat dapat mengatur kejelasan gambaran objek yang didapatkan.
  • Mikrometer (pemutar halus), adalah bagian yang fungsinya untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat dan berguna untuk melakukan pengaturan agar mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
  • Kaki Mikroskop, adalah bagian mikroskop yang fungsinya sebagai penyangga untuk menjaga mikroskop agar tetap pada tempat yang diinginkan. Kaki mikroskop juga berguna sebagai tempat memegang mikroskop jika mikroskop hendak dipindahkan.

Macam – Macam Mikroskop

Berdasarkan pada sumber energi yang dimanfaatkan, mikroskop dibagi ke dalam dua jenis, yakni mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Berikut penjelasannya.

1. Mikroskop Cahaya

Sesuai namanya, Mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang dapat digunakan dengan memanfaatkan cahaya sebagai sumber energinya. Pada mikroskop cahaya, digunakan lensa yang berperan untuk memusatkan cahaya ke objek yang hendak diamati. Cahaya yang digunakan sebagai sumber energi ini dapat berasal dari cahaya matahari atau pun dari cahaya lampu.
Mikroskop yang pertama kali ditemukan adalah jenis mikroskop cahaya ini. Mikroskop cahaya juga menjadi jenis mikroskop paling umum yang digunkaan di sekolah -sekolah di Indonesia sebagai alat belajar.
Mikroskop cahaya umumnya mempunyai tiga lensa objektif dengan masing -masingnya, mampu melakukan pembesaran lemah (4 atau 10 kali), pembesaran sedang (40 kali) dan pembesaran kuat (100 kali). Selain itu, ada juga lensa okuler dengan pembesaran 10 kali. Dengan bekal lensa tersebut, mikroskop cahaya umumnya mempunyai pembesaran maksimal 1000 kali dari ukuran sebenarnya.
Ada pula jenis mikroskop cahaya yang hanya mempunyai satu lensa okuler atau monokuler dan yang hanya mempunyai dua lensa okuler atau binokuler atau mikroskop stetero. Umumnya, mikroskop monokuler hanya dapat melihat panjang dan lebar dari objek saja. Sedangkan mikroskop binokuluer dapat melihat objek secara 3 dimensi, yakni secara panjang, lebar dan tinggi objek.

2. Mikroskop Elektron

Mikroskop Elektron bisa dikatakan sebagia penemuan mikroskop baru yang lebih canggih atau modern. Jenis mikroskop ini memanfaatkan elektron sebagai sumber energinya. Mikroskop Elektron menggunakan magnet sebagai pengganti lensa. Elekron inilah yang berguna untuk memusatkan sumber energi menuju objek yang diamati.
Dengan menggunakan mikroskop electron, bayangan objek yang diamati dapat diperbesar hingga satu juta kali ukuran objek sebenarnya. Bahkan, kemampuan memperbesar bayangan objek ini masih dapat terus berkembang seiring majunya teknologi yang ditemukan.
Mikroskop electron sendiri juga ada dua jenis, yakni Mikroskop Transmisi Elektron (TEM) dan Mikroskop Elektron Scanning. Mikroskop TEM cara kerjanya adalah dengan menembuskan elektron terhadap objek, sehingga gambaran bayangan objeknya terlihat pada layar. Sedangkan Mikroskop Elektron Scanning bekerja dengan menampilkan gambaran tiga dimensi dari objek. Mikroskop ini mampu memberikan gambaran permukaan, jaringan, dan struktur dari objek yang diamati.

sumber : https://portal-ilmu.com/pengertian-fungsi-bagian-mikroskop/

Kaca Pembesar (LUP)

Perbesaran sudut (anguler) lup mata berakomodasi maksimum dapat dinyatakan,
rumus berakomodasi maksimum
  • Mata tidak berakomodasi
Squad, mengamati benda dengan menggunakan lup dan dengan mata berakomodasi secara terus-menerus dapat melelahkan mata lho.  Oleh karena itu, pengamatan dapat dilakukan dengan mata tak berakomodasi. Skema pembentukan bayangan dapat digambarkan sebagai berikut:
 Mata tidak beakomodasi
Mata tidak berakomodasi (Sumber: fisikazone.com)
Menggunakan lup dengan mata tak berakomodasi, benda yang diamati harus diletakkan di titik fokus lup (s=f)Perbesaran sudut (anguler) lup mata tidak berakomodasi dapat dinyatakan,
Rumus mata tidak berakomodasi
Supaya lebih jago, coba kerjain soal ini yuk!
Latihan soal pembesaran lup
Jawaban : E
Pembahasan:
f=10 cm
Sn=25 cm
Untuk mata tidak berakomodasi             
M=2.5
UntUK mata berakomodasi maksimum   
M=3.5
SUMBER : https://blog.ruangguru.com/mengenal-lup-kaca-pembesar

Kamera

Kamera merupakan alat optik yang dapat memindahkan/mengambil gambar dan menyimpannya dalam bentuk file, film maupun print-out. Kamera menggunakan lensa positif dalam membentuk bayangan. Sifat bayangan yang dibentuk kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.
Pemfokusan dilakukan dengan mengatur jarak lensa dengan film. Perubahan jarak benda mengakibatkan perubahan jarak bayangan pada film oleh karena itu lensa kamera perlu digeser agar bayangan tetap jatuh pada film. Hal ini terjadi karena jarak fokus lensa kamera tetap. Dari rumus umum optik, jika jarak fokus tetap, maka perubahan jarak benda (So) akan diikuti oleh perubahan jarak bayangan (Si).
Bagian-bagian dari kamera secara sederhana terdiri dari:
  • Lensa cembung
  • Film
  • Diafragma
  • Aperture
sumber : https://pendidikan.id/main/forum/diskusi-pendidikan/mata-pelajaran/7690-belajar-ipa-kelas-viii-indera-penglihatan-dan-alat-optik

Indra Penglihatan Serangga

Serangga dalam bahasa latin disebut dengan Insectum yang artinya trpotong menjadi bagian-bagian yang disebut dengan serangga. Ukuran dari tubuh serangga sendiri bermacam-macam, dengan panjangnya 2-40 mm. Ada juga serangga dengan ukuran mikroskopis dan ada juga yang mempunyai ukuran panjang sampai 260mm, contohnya seperti Phobaeticus serratipes , tubuh serangga sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu kepala (kaput), dada (toraks), serta perut (abdomen).

Beberapa ciri hewan serangga antara lain tubuhnya dibedakan menjadi 3 yaitu kepala, dada dan juga perut. Alat mulutnya digunakan untuk menggigit, mengunyah, menghisap, dan menjilat. Bentuk kakinya berubah sesuai dengan fungsinya. Pada kepalanya terdapat satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (occellus), dan satu pasang antena yang digunakan sebagai alat peraba Tempat hidupnya di darat dan air tawar

Alat pencernaannya terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rectum, serta anus Pada bagian mulut terdiri dari rahang belakang (mandibular), rahang depan (maksila), serta bibir atas (labrum), dan bibir bawah (labium) Sistem pernapasannya dengan sistem trachea
Serangga
Serangga memililiki peran yang sangat besar bagi manusia tetapi ada juga yang bisa merugikan untuk manusia antara lain yaitu:
  1. Serangga yang menguntungkan Serangga yang sangat menguntungkan terutama dari golongan kupu-kupu dan juga lebah sangat bermanfaat sekali bagi petani karena bisa membantu dalam proses penyerbukan Bungan Serangga seperti lebah bisa menghasilkan madu. Di dalam bidang industri kupu-kupu, ulat sutera yang membuat kepompong bisa menghasilkan sutra.
  2. Serangga yang merugikan. Beberapa jenis serangga dapat merugikan manusia. Beberapa serangga dapat merusak tanaman yang dibudidayakan oleh manusia, contohnya belalang, dan ular. Serangga juga dapat merusak bahan bangunan contohnya kumbang kayu dan rayap. Selain itua ada beberapa jenis serangga yang bisa menularkan beberapa macam penyakit contohnya lalat, tikus, dan kecoak

Proses Penglihatan Pada Mata Serangga
Mata pada serangga memiliki struktur yang khas. Tidak seperti pada mata manusia yang disusun oleh sebuah lensa, mata serangga tersusun puluhan hingga ratusan lensa. Oleh karenanya mata serangga dikenal dengan istilah mata majemuk. Sebagian serangga bisa melihat pada jangkauan yang sangat lebar hingga 3600, hal ini karena seluruh bagian kepala terdapat susunan lensa. Di samping itu mata serangga juga mampu melihat gerakan yang sangat cepat sehingga ia mampu menghindar dari bahaya dan atau menangkap mangsa dengan lincah.

Masing-masing mata serangga tersebut disebut omatidium (jamak: omatidia). Masing-masing omatidium berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah. Setiap omatidium terdiri atas beberapa bagian, di antaranya berikut ini. (1) Lensa, permukaan depan lensa merupakan satu faset mata majemuk. (2) Kerucut kristalin, yang tembus cahaya. (3) Sel-sel penglihatan, yang peka terhadap adanya cahaya. (4) Sel-sel yang mengandung pigmen, yang memisahkan omatidia dari omatidia di sekelilingnya..

Mata Serangga
Setiap omatidium akan menyumbangkan informasi penglihatan dari satu daerah objek yang dilihat serangga, dari arah yang berbeda-beda. Bagian omatidia yang lain akan memberikan sumbangan informasi penglihatan pada daerah lainnya. Gabungan dari gambar-gambar yang dihasilkan dari setiap omatidium merupakan bayangan mosaik, yang menyusun seluruh pandangan serangga.

Sebagai contoh, mata lalat rumah terdiri atas 6000 bentuk mata yang ditata dalam segi enam (omatidium). Setiap omatidium dihadapkan ke arah yang berbeda-beda, seperti ke depan, belakang, bawah, atas, dan ke setiap sisi, sehingga lalat dapat melihat ke mana-mana. Dengan demikian, lalat dapat mengindera dalam daerah penglihatan dari semua arah.

Pada setiap omatidium, terdapat delapan neuron sel saraf reseptor (penerima cahaya), sehingga secara keseluruhan terdapat sekitar 48.000 sel pengindera di dalam matanya. Dengan kelebihannya tersebut, mata lalat dapat memproses hingga seratus gambar per detik.


sumber : 

http://www.mediabelajar.info/2017/05/pembentukan-bayangan-pada-mata-serangga.html

Indra Penglihatan Manusia

1. Indra Penglihatan

Mata dan Baginnya

Indra penglihatan manusia adalah mata. mata yang begitu indah inii memilki alat tambahan mata yang dapat dijelasakan sebagai berikut ini :

a. Alat Tambahan Mata

1). Alis berfungsi melindungi mata dari keringat atau air yang mengalir di dahi.2). Kelopak mata, terdiri dari beberapa lapisan.3). Bulu mata berfungsi mengurangi intensitas cahaya yanh berlebihan.4). Kelenjar air mata dan saluran air mata.

b. Otot bola Mata

Pada setiap mata terdapat otot lurik yang berfungsi menggerakkan bola mata ke samping, atas, dan bawah.

c. Bola Mata

1). Lapisan luar terdiri dari sclera yang berwarna putih dan tidak tembus cahaya, serta kornea yang tembus cahaya dan berfungsi membantu memfokuskan bayangan pada retina.

2). Lapisan tengah (koroid) terdapat iris (selaput pelangi) yang menentukan warna mata. Di tengahnya terdapat lubang (pupil), berfungsi jumlah cahaya yang masuk ke mata.3). Lapisan dalam terdapat sel batang dan sel kerucutSel batang (basilus) mengandung pigmen rodopsin, yaitu senyawa antara vitamin A dan protein. Ketika terang rodopsin terurai dan ketika gelap rodopsin terbentuk kembali. Sel kerucut banyak mengandung iodopsin, yaitu senyawa retinin dan opsin; peka terhadap warna biru, hijau, dan merah. Bagian retina yang paling peka cahaya adalah bintik kuning. Daerah ini banyak mengandung saraf penerima rangsang cahaya. Daerah tempat masuk dan membeloknya sarf penglihatan, tidak mengandung ujung saraf penglihatan, disebut bintik buta.

d. Lensa Mata

Terletak di belakang selaput pelangi, berbentuk bi konveks. Agar benda yang diamati tampak jelas, maka bayangan benda harus jatuh pada bintik kuning. Untuk itu lensa mata memiliki kemampuan untuk memipih dan mencembung, disebut daya akomodasi.

Bagaimana mata bisa melihat suatu benda?

Cahaya ditangkap mata → retina (bintik kuning) → kornea → aqueous humor → pupil → lensa → vitreous humor → fotoreseptor di retina → serabut saraf optic → pusat penglihatan di otak → sensasi penglihatan.

2. Indra Pendengaran (telinga)

a. Struktur Telinga
Telinga dan Baginnya

Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut:

1). Telinga luar: daun telinga, liang telinga yang membantu mengkonsentrs=asikan gelombang suara.2). Telinga Tengah:a. Membran Timfani (selaput gendang), menerima gelombang bunyi.b. Tulang-tulang pendengaran: tl. Martil (os maleus), tl. Landasan (os inkus) dan tl. Sanggurdi (os stapes), meneruskan vibrasi ke jendela oval.c. saluran eustachius, menyeimbangkan tekanan udara antara telinga tengah dengan lingkungan.

3). Telinga dalam

a. Jendela oval, penghubung telinga tengah dan telinga dalam.b. Jendela melingkar, sebagai reseptor suarac. Koklea (rumah siput), reseptor untuk gerakan kepala.d. Saluran semisirkuler dan utrikulus, reseptor gravitasie. Membran basiler, meneruskan vibrasif. Organ Korti, tempat terdapatnya reseptor suara berbentuk rambut.g. Membran tektorial, meneruskan vibrasi ke organ korti.

b. Mekanisme Pendengaran

Getaran suara → daun telinga → saluran pendengaran → membrane timfani → tulang martil → tl. Landasan → tl. Sanggurdi → jendela oval → cairan koklea → ujung saraf auditori → otak (lobus temporalis) → persepsi suara.

c. Alat KeseimbanganTelinga berfungsi sebagai alat keseimbangan, yaitu alat deteksi posisi tubuhyang berhubungan dengan gravitasi dan gerak tubuh.

3. Indra peraba dan perasa (kulit)
Kulit dan Bagiannya

Kulit merupakan indra peraba dan perasa karena memiliki reseptor-reseptor sebagai berikut.

Korpuskula Paccini, ujung saraf perasa tekanan kuatUjung saraf sekeliling rambut, ujung saraf peraba.Korpuskula Ruffini, ujung saraf perasa panas
Ujung saraf Krause, ujung saraf perasa dinginKorpuskula Meisneir, ujung saraf peraba.
Lempeng Merkel, ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan.Ujung saraf tanpa selaput (telanjang), merupakan perasa sakit.
4. Indra Pengecap (lidah)
Lidah dan Bagiannya

Lidah merupakan indra pengecap yang disebut kemoreseptor. Indra ini berupa kuncup/tunas pengecap yang mampu mengecap empat cita rasa yaitu manis (ujung lidah), asin (samping depan lidah), asam (samping belakang lidah), dan pahit (pangkal lidah). Bila zat masuk ke mulut, akan terlarut dan mengenai tunas pengecap, impuls akan diteruskan ke saraf dan diteruskan menuju otak, oleh otak diolah, dan timbul kesan rasa.

5. Indra Pembau (hidung)

Reseptor pembau terdapat dalam lapisan muka rongga hidung, berupa sel-sel olfaktori, yang berbentuk memanjang dengan ujung yang bersilia. Impuls sensoris akan ditransmisikan oleh serabut saraf cranial (saraf olfaktori) ke pusat pembau di otak.

SUMBER : http://guru-ipa-pati.blogspot.com/2012/02/sistem-indra.html

Lensa

Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung. Lensa berdasarkan geometrinya dibedakan menjadi lensa cembung dan lensa cekung.
1. Lensa cembung / lensa konvergen / konveksi / lensa positif
len
a)      Lensa bikonveks (cembung rangkap)
b)      Lensa plankonveks (cembung datar)
c)      Lensa konkal konveks (cembung cekung)
len1
keterangan:
O         = titik pusat opticF          = titik api utama atau focusM         = titik pusat kelengkungan
OM      = jari-jari
OF       = jarak fokus
Sinar istimewa lensa cembung
  • Sinar  datang sejajar sumbu utama, dibiaskan melalui titik fokus di belakang lensa
  • Sinar datang melalui titik fokus, dibiaskan sejajar sumbu utama di belakang lensa
  • Sinar datang melalui titik pusat optik diteruskan tanpa dibiaskan
Lensa cembung banyak digunakan pada
  • Kacamata positif
  • Kamera
  • Lup
  • Mikroskop
  • Teropong
  • Periskop
2. Lensa cekung
lencek
a. lensa bikonkaf (lensa cekung rangkap)
b. lensa plankonkaf (lensa cekung datar)
c. lensa konveks-konkaf (cekung cembung)
Sinar istimewa lensa cekung
  • Sinar sejajar sumbu utama, dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus di depan lensa
  • Sinar datang seolah-lah menuju titik fokus dibelakang lensa, dibiaskan sejajar sumbu utama di belakang lensa
  • Sinar datang melalui titik pusat optic diteruskan tanpa dibiaskan.
3. Pembentukan bayangan
Sifat bayangan yang dibentuk dan letak bayangan tergantung oleh letak benda, berlaku: Ruang benda + Ruang bayangan = 5
Rumus pembentukan bayangan :
kon
Keterangan :
f = jarak focus
R= jari-jari
so= jarak benda
s1= jarak bayangan
4. Kekuatan lensa
Kekuatan lensa adalah kemampuan suatu lensa untuk memfokuskan suatu bayangan. Kekuatan lensa dapat ditulis dengan persamaan berikut:
kekuatan
P = daya lensa (dioptri)
f = jarak fokus (m)

SUMBER : https://sumadewiblog.wordpress.com/cahaya/lensa/

Pembentukan Bayangan Pada Cermin

Pengertian Cermin
Cermin adalah kaca bening yang salah satu permukaannya dilapisi raksa sehingga dapat memantulkan cahaya yangditerimanya. Cermin dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1.Cermin Datar 
Cermin datar adalah kaca yang salah satu permukaannya dilapisi amalgam perak. Cermin datar dapat memantulkan seluruh berkas cahaya yang jatuh kepadanya.
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar yaitu :
a)        Bayangannya bersifat maya.
b)        Sama besar dengan bendanya.  
c)        Tegak
d)       Menghadap terbalik dengan bendanya. 
e)       Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin (jarak bayangan = jarak benda)
2.Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke dalam (cekung).Cermin cekung disebut juga cermin konkafatau cermin positif.
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul (konvergen). Ketika sinar-sinar sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada satu titik, yang dinamakan titik api atau titik fokus (F).
Sifat – sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung :
a)        Maya
b)        Sama tegak  
c)        Diperbesar 
Bagian-Bagian Cermin Cekung

M  : Titik pusat kelengkungan cermin.
F  : Titik fokus.
O  : Titik pusat permukaan cermin.
OF  : Jarak fokus, panjangnya ½ jari-jari kelengkungan  cermin (f).
OM  : Sumbu utama
R1, R2, dan R3  : Ruang di depan cermin.
R4  : Ruang di belakang cermin.

Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung
  • Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.
 
  • Sinar datang melalui titik pusat lengkungan cermin akan dipantulkan ke titik itu juga
 


Pembentukan  bayangan pada cermin cekung
1.    Jika objek terletak di ruang III, maka bayangan yang terbentuk terletak di ruang II yang bersifat  nyata, terbalik, dan diperkecil.
 

2.    Jika objek terletak di titik M, maka bayangan yang terbentuk adalah nyata, tebalik, dan sama besar.
       3.     Jika objek terletak di ruang II, maka bayangan yang terbentuk berada di ruang III   yang bersifat nyata, terbalik dan diperbesar.



4. Jika objek terletak di titik F, maka bayangan yang terbentuk adalah maya dan tak terhingga.

5. Jika objek terletak di ruang I, maka bayangan yang terbentuk berada di ruang IV yang bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
 


3.Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin lengkung yang permukaan bidang pantulnya berbentuk cembung. Cermin cembung disebut juga cermin konveks atau cermin negatif.
Sifat – sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung :
  a)      Maya
  b)      Sama tegak
  c)      Diperkecil
Bagian- Bagian Cermin Cembung

M  : Titik pusat kelengkungan cermin. 
F  : Titik fokus. 
O  : Titik pusat permukaan cermin. 
OF  : Jarak fokus, panjangnya ½ jari-jari kelengkungan cermin. 
OM  : Sumbu utama cermin.  

Sinar – sinar istimewa pada cermin cembung
  • Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.
 
  • Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
 
  • Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan cermin, akan dipantulkan seolah-olah berasal dari pusat kelengkungan yang sama.
Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cembung

Benda yang terletak di depan cermin cembung akan selalu menghasilkan bayangan di belakang cermin dengan sifat maya, sama tegak dan diperkecil.
 

Hubungan antara Jarak Benda (s), Jarak Bayangan  (s’), dan Jarak Fokus (f) pada cermin cembung dan cekung ditentukan oleh:

 




Pada cermin cembung, nilai f adalah negatif (-)
Pembesaran Pada Cermin Cembung dan Cermin Cekung dapat ditentukan dengan: 




 

Untuk menghitung tinggi benda dan tinggi bayangan pada cermin cembung dan cermin cekung, menggunakan rumus:
 

Keterangan :
f = jarak fokus cermin (cm atau m)
So = jarak benda (cm atau m)  
Si jarak bayangan (cm atau m)
M = pembesaran
h' = tinggi bayangan
h = tinggi benda

SUMBER : http://kurniawatisuci.blogspot.com/2013/05/pembentukan-bayangan-pada-cermin.html

Laporan Pembuatan Roket Air

LAPORAN PEMBUATAN ROKET AIR KELOMPOK 2 : 1.        Alifah Salma Tsabitah                           (03) 2.        Ambar Puspit...

 
latifah zahra Blog Design by Ipietoon