Tampilkan postingan dengan label IPA BAB 9. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IPA BAB 9. Tampilkan semua postingan

Biang Keringat

Definisi

Apa itu biang keringat?

Biang keringat, atau juga dikenal dengan miliaria, adalah jenis ruam kulit yang terjadi saat keringat, sel kulit mati, atau bakteri terperangkap di bawah kulit, atau saat kelenjar keringat tersumbat. Biang keringat biasanya muncul pada leher, bahu, dada dan area di sekitar ketiak, siku, dan pangkal paha.
Biang keringat biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun pada kasus yang serius, biang keringat dapat mengganggu mekanisme regulasi panas pada tubuh.

Seberapa umumkah biang keringat?

Siapapun dapat mengalami biang keringat. Bayi dan anak-anak dapat mengalami biang keringat saat cuaca panas atau lembap, karena kelenjar keringat masih belum terbentuk sempurna. Biang keringat dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala biang keringat?

Gejala-gejala umum dari biang keringat adalah:
  • Benjolan-benjolan dan lenting yang merah dan kecil pada kulit
  • Pembengkakan ringan
  • Gatal-gatal
  • Sensasi perih atau tertusuk-tusuk secara intens.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Biang keringat biasanya menghilang dalam beberapa hari, namun dapat mempengaruhi regulasi panas pada tubuh. Anda harus menghubungi dokter apabila Anda mengalami:
  • Area yang terpengaruh terasa sangat sakit atau bengkak
  • Lenting mengandung terlalu banyak nanah
  • Pembengkakan kelenjar getah bening pada ketiak, leher atau pangkal paha
  • Demam atau menggigil.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab

Apa penyebab biang keringat?

Biang keringat terjadi saat suhu panas dan lembap. Kondisi ini terjadi apabila Anda tinggal atau berpergian ke negara-negara tropis atau mengenakan pakaian yang membuat kulit tidak dapat bernapas. Biang keringat biasanya akan lebih parah pada area yang tertutup. Pada beberapa kasus, orang dapat mengalami biang keringat saat musim dingin karena pakaian yang digunakan.
Pada orang dewasa, keringat berlebih dapat membuat pori-pori dan kelenjar keringat bekerja berlebih dan tersumbat. Keringat yang tersumbat membuat iritasi kulit dan biang keringat. Pada anak-anak, kelenjar keringat mereka masih belum terbentuk dengan sempurna dan mudah pecah, menyebabkan keringat terperangkap di bawah kulit.
Memiliki berat badan berlebih atau obesitas dapat menyebabkan keringat berlebih. Olahraga dan bed rest yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan biang keringat.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk biang keringat?

Ada banyak faktor risiko untuk biang keringat, yaitu:
  • Bayi yang baru lahir lebih mudah mengalami biang keringat selama 1 minggu pertama.
  • Orang yang tinggal di daerah dengan iklim tropis lebih mudah mengalami biang keringat.
  • Aktivitas fisik yang berlebih tanpa pakaian yang sesuai.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana biang keringat didiagnosis?

Biang keringat dapat didiagnosis dengan melihat tampilan kulit.

Apa saja pengobatan untuk biang keringat?

Biang keringat biasanya akan menghilang sendiri dalam beberapa hari. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi biang keringat adalah menghindari panas, lembap, mengenakan pakaian katun yang longgar, dan kurangi berkeringat.
Anda juga dapat menggunakan pengobatan untuk meredakan rasa gatal. Beberapa obat adalah: losion calamine, krim hydrocortisone, tablet antihistamin dan steroid topikal. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan pengobatan yang memerlukan resep.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi biang keringat?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi biang keringat:
  • Hindari merasa kepanasan dengan berteduh saat di luar dan minum banyak air untuk menghidrasi tubuh Anda.
  • Mandi dengan air dingin untuk menyejukkan kulit Anda. Berada di ruang ber-AC atau menggunakan kipas angin juga dapat membantu. Anda dapat menggunakan kompres dingin, namun hindari menggunakannya lebih dari 20 menit.



sumber : https://hellosehat.com/penyakit/biang-keringat-2/

Jerawat

Berbagai kebiasaan penyebab jerawat makin meradang, yang mungkin tidak pernah Anda sadari

1. Menyentuh wajah dengan tangan kotor

menghilangkan keriput kulit wajah
Ini adalah penyebab jerawat yang paling sering dilakukan banyak orang. Bakteri dan berbagai kotoran yang menempel di tangan Anda dapat menempel kulit dan menyumbat pori-pori. Nah, hal inilah yang membuat kulit Anda jadi rentan berjerawat.
Selain kebiasaan menyentuh wajah dengan tangan kotor, benda-benda yang menempel di wajah Anda seperti handphone, alat make-up, bahkan keringat pun dapat memicu tumbuhnya jerawat.
Untuk menghindarinya, kurangi kebiasaan menyentuh wajah atau gunakan tisu bersih saat menyentuh jerawat. Gunting selalu kuku Anda atau selalu dibersihkan bila Anda ingin memiliki kuku panjang. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan tangan dengan rutin cuci tangan.
Sebaiknya, bersihkan juga benda-benda yang sering Anda gunakan sehari-hari seperti handphone, alat makeup, handuk, serta lap wajah secara rutin agar tidak menjadi sarang bakteri yang dapat membuat wajah Anda semakin berjerawat.

2. Rambut yang kotor

jarang cuci rambut penyebab ketombe
Tidak semua orang keramas setiap hari. Ada yang hanya kemaras setiap dua kali sehari atau ada juga mungkin keramas seminggu sekali. Terlepas dari seberapa sering Anda keramas, penting bagi Anda untuk melakukan keramas secara rutin. Apalagi jika Anda salah satu orang dengan rambut tipis, panjang, dan berponi. 
Pasalnya, jarang keramasan selain membuat rambut Anda jadi bau dan lepek juga dapat menyebabkan kotoran pada rambut menempel pada wajah. Akibatnya, kulit Anda jadi rentan berjerawat. Jika memungkinkan, cucilah rambut Anda secara rutin dan sebaiknya hindari menggunakan produk rambut pada area dahi.

3. Terlalu cepat menyerah dengan obat jerawat

cream untuk kulit sensitif
Perawatan wajah untuk mengobati jerawat memerlukan waktu sebelum akhirnya menunjukkan hasil. Biasanya tidak mungkin terjadi perubahan yang drastis hanya dalam kurun waktu seminggu.
Jadi jangan langsung buru-buru ganti obat kalau belum terlihat efeknya. Pengobatan jerawat dapat memakan waktu satu bulan atau lebih sebelum hasilnya terlihat. 

4. Terlalu sering mencuci muka atau melakukan eksfoliasi (scrub)

sering cuci muka bikin jerawat
Salah satu kunci untuk memiliki kulit yang bebas dari jerawat adalah dengan menjaga kebersihan muka. Karena itu selama ini Anda mungkin menjaga kebersihan dengan sering-sering cuci muka. Namun, terlalu sering mencuci muka justru memicu jerawat.
Pasalnya hal tersebut dapat membuat kulit iritasi dan semakin sensitif, karena sebenarnya wajah memproduksi minyak untuk melembabkan dan melindungi wajah. Selain itu, mencuci muka berkali-kali dengan sabun dapat menyebabkan acne detergicans, yaitu kondisi di mana jerawat timbul akibat reaksi terhadap zat yang terkandung dalam sabun atau pembersih.
Bahan kimia yang ada di cairan pembersih wajah juga bisa membunuh bakteri-bakteri baik yang secara alamiah melindungi kulit wajah dari bakteri jahat. Ini karena cairan pembersih atau sabun muka tertentu tidak bisa membedakan mana bakteri baik dan bakteri jahat.
Karena itu, keliru kalau Anda selama ini terlalu sering cuci muka untuk membersihkan jerawat. Cukup mencuci muka sebanyak 2 kali sehari dengan air dan sabun yang sesuai dengan kondisi kulit wajah. Jika wajah Anda berjerawat, hindari menggunakan scrub wajah yang malah bisa membuat iritasi.

5. Cara mencuci muka yang kurang tepat

Sudah pakai segudang produk pembersih wajah, tapi wajah masih terasa kurang bersih dan jerawat justru tambah banyak? Bisa jadi Anda tidak cuci muka dengan benar. Banyaknya produk pembersih wajah yang digunakan sebenarnya bukan jaminan untuk mendapatkan kulit yang bersih dan bebas dari kotoran.
Pastikan Anda selalu mencuci tangan sampai bersih sebelum cuci muka. Bagi Anda yang memiliki rambut panjang atau berponi, ada baiknya mengikat rambut terlebih dahulu sebelum cuci muka. Dengan begitu Anda juga akan lebih nyaman untuk mencuci wajah Anda. Setelah itu, jika Anda pakai makeup, maka bersihkan riasan terlebih dahulu dengan menggunakan pembersih khusus sesuai dengan jenis kulit. Nah, barulah ke tahap mencuci muka. Gunakan sabun pemebrsih sesuai dengan jenis kulit Anda. Pijat wajah dengan lembut selama beberapa detik lalu bilas sampai bersih dengan air yang mengalir.
Jika Anda mencuci wajah menggunakan handuk atau waslap, perhatikan juga kebersihannya. Bakteri yang ada pada handuk akan berpindah ke wajah dan malah jadi penyebab jerawat. Ingat, jangan menggosokkan handuk ke wajah saat mengeringkan muka. Karena hal ini dapat mengancam elastisitas kulit wajah. Biarkan wajah mengering dengan sendirinya atau tepuk-tepuk muka dengan handuk bersih. Tepuk-tepuk kain lap yang lembap pada kulit dengan gerakan menyapu ke bawah.

6. Sering mengorek dan memencet jerawat

ipl treatment cara menghilangkan jerawat
Sebaiknya tinggalkan jauh-jauh kebiasaan ini. Memencet jerawat tidak akan menghilangkannya, tetapi malah menimbulkan kerusakan dan bekas luka pada kulit wajah. Bahkan, banyak dermatologis yang mengatakan bahwa Anda tidak boleh sekalipun memencet jerawat — Anda bisa melukai kulit wajah jika sembarangan pencet jerawat. Saat Anda memencet jerawat, Anda justru akan melunakkan kulit, menyebabkan jaringan kulit rentan sobek.
Gunakan pengobatan yang tepat untuk mengurangi jerawat dan meminimalisir timbulnya bekas luka.

7. Pakai kosmetik yang salah

produk kosmetik berbahaya
Pemilihan kosmetik yang tidak tepat dapat menyebabkan penyumbatan pori-pori dan penumpukan komedo. Hal inilah yang menyebabkan kemunculan jerawat.
Jika kulit Anda memang rentan berjerawat, pilihlah jenis kosmetik yang berlabel khusus untuk kulit berminyak dan berjerawat (for oily and acne-prone skin). Pastikan juga kosmetik pilihan Anda memiliki label non-komedogenik yang tidak menyumbat pori.

8. Pakai hair spray atau minyak rambut

tips pakai hairspray
Penggunaan produk perawatan rambut dapat memicu jerawat di dahi atau di sekitar garis rambut. Contohnya, minyak rambut atau hair spray. Begitu Anda menyemprotkan atau mengoleskan produk tersebut ke rambut Anda, kemungkinan besar sisanya bisa mengenai kulit di sekitar dahi. Produk tersebut tidak dibuat untuk kulit wajah sehingga bisa menyebabkan penyumbatan pori-pori dan munculnya jerawat.
Jadi, gunakan minyak rambut secukupnya, jangan terlalu banyak. Kemudian, atur jarak penyemprotan hair spray dan tutupi wajah dengan tangan Anda ketika menyemprotkannya.

9. Stres

cemas mempertajam ingatan
Tanpa Anda sadari, berbagai tuntutan pekerjaan dan masalah pribadi dapat menyebakan Anda stres. Berbagai penelitian menunjukkan hubungan stres dan berbagai penyakit di tubuh. Termasuk pada kulit Anda.
Ya, beberapa studi telah menunjukkan bahwa stres dapat memicu jerawat untuk menjadi lebih buruk. Stres bukan penyebab jerawat muncul, tetapi dapat membuat jerawat bertambah parah.
Saat stres, kebiasaan buruk dapat menjadi semakin buruk dan dapat menyebabkan jerawat. Kebiasaan buruk meliputi merokok, minum alkohol, makan berlebihan, dan makan terlalu banyak gula. Mengonsumsi banyak gula yang diproses dapat menyebabkan peningkatan insulin, sehingga produksi minyak meningkat dan memperburuk kondisi jerawat.

10. Tekanan atau gesekan pada kulit

Menggunakan helm, bra, atau pad bahu dapat menyebabkan jerawat di badan bertambah buruk. Jika Anda sedang telepon, meletakkan handphone di pipi juga dapat menjadi penyebab jerawat muncul atau menjadi lebih parah.
Meskipun penyebab jerawat masih ada yang tidak diketahui secara pasti. Namun beberapa faktor di atas dapat menjadi salah satu penyebab jerawat maupun menjadi faktor yang membuat Anda lebih berisiko jerawatan. Bahkan hal-hal tersebut juga dapat memicu jerawat atau justru membuatnya menjadi lebih parah.

Makanan penyebab jerawat yang harus Anda waspadai

Selain berbagai kebiasaan di atas, penyebab jerawat juga bisa dari makanan yang Anda konsumsi sehari-hari. Pasalnya, setiap makanan yang Anda konsumsi tentu akan memengaruhi kesehatan Anda. Begitu pula untuk kesehatan kulit.
Berikut ini beberapa makanan penyebab jerawat yang harus Anda ketahui:

1. Makanan manis

makanan manis bikin kulit keriput
Menurut studi, salah satu makanan penyebab makanan adalah makanan tinggi gula seperti roti putih, cake, cokelat. Hal ini disebabkan karena kadar glukosa yang tinggi dalam tubuh merangsan kenaikan hormon insulin. Hormon insulin adalah hormon yang berfungsi dalam mengolah glukosa dalam tubuh kita.
Kenaikan kadar hormon insulin dalam darah ini dapat memicu peningkatan jumlah sel kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada wajah. Hal inilah yang pada akhirnya akan memicu timbulnya jerawat.
Selain itu, tingginya kadar glukosa dapat memicu munculnya jerawat, karena meningkatkan produksi minyak yang bersifat lebih kental. Ini dapat menyebabkan penyumbatan pada pori-pori wajah yang pada akhirnya dapat memicu proses radang.
Menurut hasil suatu studi, diet dengan makanan yang memiliki beban glikemik rendah dapat memperbaiki gejala jerawat yang meradang. Beban glikemik ini berbeda dengan indeks glikemik.
Untuk memastikan pola makan Anda tetap sehat dan menjauhkan Anda dari jerawat, ada beberapa tips yang bisa diikuti:
  • Anda harus makan makanan dengan indeks glikemik yang rendah (di bawah 55) seperti roti gandum, nasi merah, atau keripik jagung tanpa garam.
  • Anda dapat menggabungkan makanan dengan indeks glikemik tinggi yang Anda suka, dengan makanan indeks glikemik rendah untuk diet yang seimbang.
  • Anda harus membagi porsi makan besar Anda menjadi beberapa porsi makan kecil. Anda juga bisa makan dengan lebih sering, namun dengan porsi yang lebih kecil.
  • Perbanyaklah makan sayuran dan buah-buahan.

2. Makanan berminyak

makanan berminyak
Makanan penyebab jerawat lainnya adalah makanan berminyak. Ya, makanan berminyak sepertti kentang goreng, keripik, dan gorengan, dapat membuat kelenjar minyak di kulit memproduksi lebih banyak minyak. Nah, peningkatkan asupan minyak ini selain membuat kulit Anda berminyak juga memicu pertumbuhan jerawat.
Asam lemak dalam makanan berminyak tersebut juga dapat meningkatkan peradangan, membuat jerawat yang sudah ada di wajah makin bertambah parah.
Namun, Anda tidak harus menyingkirkan makanan penyebab jerawat ini. Anda hanya perlu membatasi makan makanan penyebab jerawat tersebut dan mencuci wajah secara teratur.

3. Susu

susu penambah berat badan
Hubungan antara jerawat dan susu memang tidak jelas. Namun, beberapa studi telah menunjukkan bahwa susu dan produk susu seperti keju dan mentega dapat memicu jerawat, atau membuat jerawat Anda bertambah parah.
Olahan susu lebih mungkin memicu timbulnya peningkatan hormon insulin dan IGF-1 sebagai pencetus jerawat. Hal ini dikarenakan konsumsi olahan susu seperti yogurt, es krim, susu dengan perisa, dan susu rendah lemak  enderung memiliki gula yang lebih banyak sehingga dapat meningkatkan risiko peningkatan hormon insulin saat dikonsumsi bersamaan dengan makanan manis lainnya.
Tingginya kadar insulin dan IGF-1 dalam darah akibat pola konsumsi tersebut akan memicu reaksi pertumbuhan sebum yang lebih cepat untuk berkembang menjadi jerawat. Selain itu, jumlah protein dari susu juga dapat memicu kompleksitas masalah kulit melalui adanya inflamasi akibat peningkatan hormon androgen.
Meskipun demikian kedua hal tersebut lebih mungkin terjadi dengan adanya faktor penyebab lainnya seperti usia pubertas, kondisi kulit, infeksi bakteri dari lingkungan, dan kualitas pola makan secara keseluruhan. Konsumsi olahan susu mungkin bukanlah penyebab utama jika Anda memiliki jenis kulit berminyak yang lebih berisiko untuk timbulnya jerawat.
Untuk mencegah timbulnya jerawat, Anda bisa mencoba berhenti mengonsumsi susu dan produk susu selama beberapa waktu, kemudian lihat efeknya pada kulit. Jika memang cara ini cocok untuk kulit Anda, silakan lanjutkan.
Namun, susu dan produk susu mengandung banyak nutrisi yang baik bagi tubuh seperti vitamin D dan kalsium. Jadi berhati-hatilah ketika Anda memilih untuk tidak menggunakan susu dan produk susu.
Sebagai gantinyanya, lakukan langkah-langkah berikut:
  • Cobalah susu dalam jumlah kecil dan periksa kondisi jerawat Anda. Jika jerawat tidak bertambah parah, Anda tidak perlu menyingkirkan produk susu dari diet Anda.
  • Cobalah jenis produk susu yang berbeda-beda. Beberapa orang merasa lebih baik ketika menggunakan yogurt.
  • Gunakanlah sumber kalsium lainnya, seperti brokoli, bayam, dan sayuran hijau lainnya.

Bagaimana caranya mencegah jerawat?

bentuk wajah
Berikut adalah cara-cara untuk mencegah agar wajah Anda terbebas dari jerawat:
  • Rajin cuci tangan. Ingat, setiap kali Anda ingin melakukan kontak langsung dengan kulit wajah, pastikan tangan Anda dalam keadaan bersih. Jadi, hindari menyentuh wajah Anda dengan tangan kotor.
  • Bersihkan muka dengan benar. Gunakan pembersih yang ringan pada pagi dan malam hari. Hindari pembersih wajah yag berbentuk scrub karena ini bukan cara menghilangkan jerawat secara alami yang baik, yang ada malah memperburuk keadaan.
  • Hindari memencet atau memecahkan jerawat karena hal tersebut dapat menyebabkan bekas atau flek pada kulit.
  • Hindari paparan sinar matahari. Beberapa obat jerawat dapat menyebabkan kulit mudah terbakar. Berada pada sinar matahari dalam waktu yang lama juga dapat membuat kulit berkerut dan meningkatkan risiko kanker kulit. Anda juga bisa melapisi kulit dengan tabir surya sembari menghindari kerusakan kulit akibat radiasi ultraviolet.
  • Hati-hati dengan produk makeup Anda. Makeup harus bebas dari minyak. Pilih produk dengan label “non-comedogenic”, di mana produk tidak akan menyumbat pori-pori.
  • Bercukur dengan hati-hati. Jika Anda mencukur, Anda dapat menggunakan pisau cukur elektrik atau safety razor. Gunakan silet yang tajam. Anda dapat melembutkan jenggot dengan sabun dan air sebelum memakai krim cukur.
  • Menghindari semua makanan penyebab jerawat yang sudah disebutkan di atas.



sumber : https://hellosehat.com/hidup-sehat/kecantikan/rambut-kotor-penyebab-jerawat/

Kanker Ginjal

Ciri-ciri dan gejala kanker ginjal

Perubahan warna urine

Warna urine (air kencing) umumnya adalah bening, jika setiap harinya Anda rutin mengonsumsi banyak air putih. Atau biasanya warna urine yang keluar adalah kuning bila cairan tubuh mengalami dehidrasi. Namun, pada orang yang memilki kanker ginjal, urine akan berubah warna menjadi kemerahan atau kecokelatan. Ini dikarenakan tercampurnya urine dengan darah, atau disebut juga hematuria.

Sakit punggung

Rasa sakit seperti adanya tekanan di punggung bisa jadi tanda adanya kanker ginjal. Namun, gejala ini biasanya terasa jika massa tumor sudah membesar dan menekan jaringan lain di sekitar ginjal. Kebanyakan orang baru diketahui memiliki kanker ginjal setelah menjalani CT scan maupun MRI ketika mengeluh sakit punggung ataupun perut.

Nafsu makan hilang

Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya (misalnya tidak sedang diet) biasanya terjadi pada penyakit-penyakit kronis seperti kanker, diabetestuberkulosis paru, dan sebagainya.
Maka, apabila Anda mengalami nafsu makan yang cenderung menurun sehingga berat badan turun secara drastis, ditambah gejala gangguan ginjal lainnya, sebaiknya Anda cek ke dokter untuk mendeteksi gejala kanker ginjal secara dini.

Demam

Demam yang dialami kemungkinan terjadi karena gejala penurunan nafsu makan dan berat badan Anda. Tubuh yang kekurangan nutrisi dan cairan akan memudahkan Anda mengalami infeksi dan demam.

Tubuh cepat lelah

Tubuh yang terasa lelah, lemas, dan lesu dapat terjadi karena hilangnya nafsu makan Anda. Tubuh akan menjadi sangat lemas bila tetap tak diisi dengan makanan dan minuman yang cukup. Jika keluhan ini disertai juga dengan nyeri punggung hingga urine yang berdarah, segera periksalah ke dokter.

Gejala kanker ginjal lainnya

  • Kekurangan darah atau anemia.
  • Keluar keringat di malam hari.
  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
  • Pembengkakan pembuluh darah di sekitar testis (jika kanker ginjal diderita oleh pria).
  • Bengkak di pergelangan kaki atau kaki Anda.
  • Kanker ginjal yang menyebar ke bagian lain tubuh Anda dapat menyebabkan gejala lain, seperti sesak napas, batuk darah, dan sakit tulang.

Bagaimana menentukan stadium kanker ginjal?

Jika kanker ginjal didiagnosis, dokter Anda perlu mengetahui sejauh mana stadium mana kanker ginjal yang Anda miliki. Hal ini untuk membantu Anda memilih pengobatan yang terbaik dan sesuai. Penentuan stadium didasarkan pada ukuran tumor ginjal dan apakah kanker telah menyerang jaringan terdekat atau menyebar ke bagian tubuh yang lain. Stadium-stadium kanker ginjal yaitu:
  • Stadium I: Tumor tidak lebih besar dari bola tenis (hampir 3 inci atau sekitar 7 sentimeter). Sel kanker hanya ditemukan di ginjal.
  • Stadium II: Tumor lebih besar dari pada bola tenis. Tapi sel kanker hanya ditemukan di ginjal.
  • Stadium III: Tumor bisa bermacam-macam. Ini telah menyebar ke setidaknya satu kelenjar getah bening terdekat. Atau sudah tumbuh melalui ginjal untuk mencapai pembuluh darah di dekatnya.
  • Stadium IV: Tumor telah tumbuh melalui lapisan jaringan lemak dan lapisan luar jaringan fibrosa yang mengelilingi ginjal. Atau sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening terdekat atau ke paru-paru, hati, tulang, atau jaringan lainnya.

sumber : https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/gejala-kanker-ginjal/

Diabetes Insipidus

Definisi

Apa itu diabetes insipidus?

Diabetes insipidus adalah kondisi yang menyebabkan seringnya frekuensi buang air kecil dan rasa haus yang berlebihan. Diabetes insipidus dapat membuat tidur malam Anda terganggu dan dapat menyebabkan mengompolGejalanya mirip dengan diabetes melitus namun penyebabnya berbeda. Diabetes melitus disebabkan karena masalah insulin dan kadar gula darah yang tinggi sedangkan diabetes insipidus dipengaruhi kerja ginjal Anda terhadap urin. Keduanya tidak berhubungan.

Seberapa umumkah diabetes insipidus?

Diabetes insipidus adalah kondisi jarang terjadi. Penyakit ini lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding perempuan dan dapat terjadi di semua usia, termasuk pada anak-anak. Anda dapat mengurangi kemungkinan terkena penyakit ini dengan mengurangi faktor risikonya. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala diabetes insipidus?

Diabetes insipidus punya gejala yang umum terjadi, salah satunya yaitu seringnya frekuensi buang air kecil dan rasa haus yang berlebihan. Namun, gejala lain juga dapat terjadi lain dapat berupa:
  • Urin tampak encer dan pudar
  • Sering kencing saat malam hari
  • Mengompol
Beberapa gejala dan tanda pada bayi dan anak yaitu:
  • Demam, muntah atau diare
  • Popok basah yang tidak biasa
  • Pertumbuhan yang terlambat
  • Penurunan berat badan;
  • Rewel tidak beralasan atau terus menangis bila terjadi pada anak-anak
  • Kulit kering dan tubuh terasa dingin.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter bila Anda sering buang air kecil dan merasa haus yang berlebihan. Kondisinya dapat bervariasi pada banyak orang.selalu diskusikan dengan dokter Anda untuk melakukan metode diagnostik dan terapi yang paling tepat untuk Anda.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab

Apa penyebab diabetes insipidus?

Diabetes insipidus adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh masalah pada kelenjar hipofisis atau ginjal Anda.
Normalnya, tubuh Anda dapat mengatur keseimbangan antara cairan yang Anda minum dan banyak urin yang Anda produksi. Ginjal Anda mengeluarkan cairan yang berlebih dalam bentuk urin, yang disimpan sementara dalam kandung kemih.
Saat Anda sedang dehidrasi, kelenjar hipofisis Anda mengeluarkan hormon anti-diuretik (ADH) ke ginjal untuk menahan cairan dan mengurangi produksi urin. ADH, atau disebut juga vasopresin, dibuat di hipotalamus dan disimpan di kelenjar hipofisis.
Ada beberapa bentuk diabetes insipidus berdasarkan penyebabnya, seperti:
  • Diabetes insipidus sentral. Ini disebabkan karena adanya kerusakan kelenjar hipotalamus atau hipofisis. Hal ini menyebabkan gangguan penyimpanan dan pengeluaran ADH. Kerusakan ini dapat terjadi akibat operasi, tumor, meningitis, kelainan genetik atau trauma kepala.
  • Diabetes insipidus nefrogenik. Biasanya disebabkan karena adanya kelainan pada tubulus ginjal (di mana air dikeluarkan dan dipertahankan). Kondisi ini dapat disebabkan oleh kelainan genetik atau penyakit ginjal kronik. Terdapat beberapa obat yang dapat menyebabkan kerusakan tubulus ginjal. Obat ini misalnya lithium dan demeclocycline.
  • Diabetes insipidus gestasional. Diabetes ini terjadi selama kehamilan dan hanya sementara.
  • Polidipsia primer. Kondisi ini, disebut juga diabetes insipidus dipsogenik atau polidipsia psikogenik, yang disebabkan karena konsumsi cairan yang berlebihan. Hal ini tidak berhubungan dengan masalah produksi atau respon ADH.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk diabetes insipidus?

Diabetes insipidus adalah kondisi yang punya banyak faktor risiko, yaitu:
  • Jenis kelamin. Diabetes insipidus lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding wanita.
  • Faktor genetik. Anda lebih berisiko jika orangtua Anda menderita diabetes insipidus.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan saya untuk diabetes insipidus?

Pilihan terapi diabetes insipidus tergantung pada kondisi Anda atau penyebabnya. Beberapa pilihan terapi yang dapat diberikan yaitu:
  • Terapi desmopresin. Biasanya dokter Anda akan meresepkan hormon sintetik yang disebut desmopresin jika penyebabnya adalah kurangnya ADH. Obat ini tersedia dalam bentuk semprot hidung, tablet oral, atau injeksi. Terapi ini merupakan terapi terbaik untuk diabetes insipidus sentral.
  • Terapi diuretik. Terapi ini digunakan untuk diabetes insipidus nefrogenik. Nama obatnya yaitu hidroklorotiazid. Obat ini dapat dikonsumsi tunggal atau kombinasi dengan obat lain. Dokter Anda dapat menyarankan diet rendah garam
  • Mengobati penyebab. Jika gejala Anda akibat obat, dokter Anda akan mengubah obat-obatan Anda ke alternatif obat lain. Jika kondisi Anda akibat gangguan mental, dokter Anda akan mengobatinya terlebih dahulu. Selain itu, jika penyebabnya adalah tumor, dokter Anda akan mempertimbangkan untuk mengambil tumor tersebut

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk diabetes insipidus?

Untuk mendiagnosis diabetes insipidus, dokter Anda dapat melakukan pemeriksaan darah dan urin. Selain itu, tergantung tingkat keparahan penyakit Anda, dokter dapat melakukan pemeriksaan MRI (magnetic resonance imaging) pada otak serta pemeriksaan tambahan lain.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diabetes insipidus?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi diabetes insipidus:
  • Hindari dehidrasi dengan konsumsi cukup air saat haus
  • Konsumsi obat yang diberikan dokter
  • Beri tahu dokter Anda jika terdapat perubahan pada kondisi Anda
  • Pergi ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan terdekat jika Anda mengalami demam tinggi, diare, keringat berlebih, atau lebih sering buang air kecil selama terapi

sumber : https://hellosehat.com/penyakit/diabetes-insipidus/

Hematuria

Definisi

Apa itu hematuria?

Hematuria adalah kondisi terdapatnya sel darah merah pada urin. Hematuria dapat menjadi pertanda dari beberapa gangguan pada tubuh Anda. Ada dua jenis hematuria: darah pada urin dapat terlihat dengan mata normal (gross hematuria), atau hanya terlihat di bawah mikroskop (hematuria mikroskopik).

Seberapa umumkah hematuria?

Hematuria adalah kondisi yang sangat umum terjadi. Kondisi ini lebih banyak menyerang wanita daripada pria, dan dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun. Hematuria dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala hematuria?

Gejala yang terlihat pada hematuria adalah urin yang berwarna merah muda, merah, atau kecoklatan seperti teh atau cola. Namun jika terdapat gumpalan darah pada urin, akan terasa sakit dan nyeri.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika Anda melihat warna yang tidak biasa pada urin atau memiliki pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab

Apa penyebab hematuria?

Ada banyak faktor yang menyebabkan adanya darah pada urin:
  • Infeksi saluran kemih: bakteri dapat masuk ke tubuh melalui uretra dan tinggal di kandung kemih Anda, menyebabkan infeksi saluran kemih.
  • Infeksi ginjal: saat bakteri masuk ke dalam ginjal dari aliran darah atau naik dari ureter ke ginjal, infeksi ginjal dapat terjadi. Tanda-tanda dan gejala sering kali menyerupai infeksi kemih, namun dapat menyebabkan demam dan nyeri panggul.
  • Batu kandung kemih atau batu ginjal: kristal dapat terbentuk pada dinding ginjal atau kandung kemih sebagai akibat pengendapan mineral pada urin. Kemudian, kristal bertransformasi menjadi batu-batu kecil yang umumnya tidak menyakitkan dan mungkin tidak Anda sadari kecuali ketika batu menyebabkan penyumbatan atau batu keluar saat berkemih. Batu kandung kemih atau batu ginjal dapat menyebabkan perdarahan saat buang air kecil.
  • Pembengkakan prostat: pembengkakan prostat dapat menekan uretra, yang dapat menghambat aliran urin.
  • Penyakit ginjal: glomerulonefritis menyebabkan peradangan pada sistem penyaringan ginjal yang dapat menyebabkan hematuria mikroskopik.
  • Kanker: perdarahan urin yang terlihat dapat menjadi tanda lanjut dari metastasis ginjal, kanker kandung kemih atau kanker prostat.
  • Cedera ginjal: dampak pada ginjal akibat kecelakaan atau kontak olahraga dapat menyebabkan gross hematuria.
  • Obat-obatan: obat anti kanker cyclophosphamide (Cytoxan) dan penicillin dapat menyebabkan perdarahan pada urin.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk hematuria?

Ada banyak faktor risiko untuk hematuria, yaitu:
  • Anda berusia lebih dari 50 tahun dan memiliki pembesaran kelenjar prostat
  • Anda mengalami peradangan ginjal akibat infeksi virus atau bakteri
  • Anda memiliki sejarah keluarga terhadap penyakit ginjal
  • Anda mengonsumsi aspirin, penawar rasa sakit nonsteroidal anti–inflammatory dan antibiotik dalam jangka panjang
  • Anda melakukan aktivitas yang berat

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan saya untuk hematuria?

Perawatan tergantung pada hasil diagnosis, karena hematuria hanya merupakan pertanda, bukan penyakit utama. Selain itu, dokter dapat membantu meringankan gejala dengan memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi saluran kemih.
Jika Anda memiliki batu kandung kemih atau batu ginjal, dokter akan merekomendasi terapi gelombang shock. Cara ini adalah cara yang paling umum dan efektif dalam mengangkat batu ginjal.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk hematuria?

Dokter sering kali menanyakan sejarah medis dan sejarah keluarga, serta gejala-gejala. Untuk menentukan penyebab adanya urin pada darah, tes-tes berikut dapat direkomendasi:
  • Tes urin: urinalisis dapat memeriksa adanya infeksi saluran kemih atau mineral yang menyebabkan batu ginjal
  • Phase–contrast microscopy untuk membantu mencari sumber perdarahan
  • Pemeriksaan pencitraan: dokter akan melakukan berbagai tes seperti X-ray, CT scan, MRI untuk mendiagnosis lebih lanjut
  • Sistoskopi: dokter akan menjahit selang tipis yang dilengkapi kamera pada kandung kemih untuk memeriksa adanya tanda-tanda penyakit pada kandung kemih dan uretra

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hematuria?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi hematuria:
  • Minum banyak cairan, hindari alkohol dan minuman berwarna lainnya
  • Batasi asupan garam, protein dan makanan yang mengandung oksalat
  • Hindari produk pembersih kewanitaan yang dapat mengiritasi area kewanitaan
  • Berhenti merokok
  • Miliki pola makan yang sehat
  • Hindari paparan zat kimia dan racun


sumber : https://hellosehat.com/penyakit/hematuria/

Albuminuria

Albuminuria adalah simtoma terdapatnya sejumlah konsentrasi albumin di dalam urin. Albumin yang mencapai ginjal melalui pembuluh darah pada umumnya akan mengalami filtrasi pada glomerulus dan diserap kembali oleh tubula proksimal menuju sirkulasi darah. Laju albumin yang terlepas dari penyerapan proksimal ke dalam urin, yang melebihi 150 miligram/24 jam telah dianggap secara medis sebagai patologis.[1]
Walaupun dropsy atau anasarca telah dikenali sejak berabad yang lalu, pada tahun yang pasti 1827 Richard Bright pertama kali mengemukakan bahwa beberapa kasus edema disebabkan oleh adanya penyakit pada ginjal, yang kemudian dikenal sebagai penyakit BrightDiagnosis edema yang menyatakan ginjal sebagai asal usul edema kemudian didasarkan pada adanya konsentrasi albumin di dalam urin. Di dalam catatannya, Reports of medical cases with a view of illustrating the symptoms and cure of diseases by a reference to morbid anatomy, Richard Bright menunjukkan pertamakalinya bahwa pemanasan urin dengan menggunakan sendok teh akan menghasilkan formasi sejenis protein serupa putih telur yang disebut "albumen", yang sekarang disebut albumin.
Beberapa istilah digunakan untuk menyatakan klasifikasi albuminuria antara lain adalah albuminuria-mikro jika laju ekskresi albumin ke dalam urin antara 2 hingga 200 mikrogram/menit[2] atau 30 hingga 300 miligram/24 jam,[3] dan disebut albuminuria-makro setelah laju ekskresi tersebut melebihi nilai 200 mikrogram/menit,[2] kemudian disebut proteinuria saat rasio albumin terhadap kreatinina lebih besar daripada 30 miligram/mmol[4]dengan laju ekskresi melebihi 0,5 gram per 24 jam.[2] Proteinuria yang disertai dengan hipertensi berakibat pada nefropati diabetik.[5] Pada hewan anjing, hal ini merupakan komplikasi jangka panjang dari simtoma hiperkortisolisme dan hiperadrenokortisisme.[6]
Proteinuria juga dapat dikategorikan dengan asal-mula "glomerular" selain "tubular", yang disebabkan oleh meningkatnya permeabilitas glomerular terhadap molekul makro. Peningkatan dapat terjadi pada lapisan glomerular yang dibentuk podosit atau sel mesangial, maupun pada lapisan endotelial renal yang disebut membran dasar glomerular.[7] Enzim heparanase diketahui juga menyebabkan degradasi pada membran tersebut.[8]
Pada lintasan podosit, TGF-β1, sebuah sitokina fibrogenik selalu mengalami peningkatan saat ginjal meradang.[9] TGF-β1 kemudian menekan protein diafragma pada celah podosit seperti P-cadherinzonula occludens-1, dan nefrin. Sementara itu, TGF-β1 juga menginduksi ekspresi protein filamen seperti desminfibronektin dan kolagen-1, dan menstimulasi sekresi enzim MMP-9 oleh podosit. Sinergi endokrin dan parakrin di atas akan mengakibatkan sel epitelial termasuk podosit mengalami dediferensiasi menjadi sel mesenkimal, dan meningkatnya permeabilitas pada lapisan tunggal podosit, hingga dapat dilalui albumin.
Proteinuria lebih lanjut dikategorikan berdasarkan jenis protein yang terekskresi selain albumin, misalnya globulinrantai ringan kappa atau lambda, atau protein Tamm Horsfall yang terbentuk dari nefron yang rusak. Sedangkan albuminuria persisten merupakan salah satu faktor dari sindrom metabolisme dan dapat menjadi petunjuk awal adanya peningkatan risiko penyakit renal dan kardiovaskular yang terkait dengan resistansi insulin dan disfungsi jaringan endotelial, akibat tidak normalnya atau terbaliknya fungsi filtrasi pada glomerulus.[2] Beberapa diagnosa yang dapat terjadi dari albuminuria antara lain:[10]
  • Penyakit renal primer
  • Penyakit renal yang terkait dengan kelainan metabolisme

sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Albuminuria

Laporan Pembuatan Roket Air

LAPORAN PEMBUATAN ROKET AIR KELOMPOK 2 : 1.        Alifah Salma Tsabitah                           (03) 2.        Ambar Puspit...

 
latifah zahra Blog Design by Ipietoon