Tampilkan postingan dengan label IPA BAB 8. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IPA BAB 8. Tampilkan semua postingan

Kanker Paru-paru

Apa itu kanker paru?

Kanker paru adalah kondisi ketika sel-sel jaringan di paru-paru tumbuh dengan luar biasa cepat, menyebabkan tumor terbentuk. Paru-paru Anda membantu Anda bernapas dan memberikan oksigen ke seluruh tubuh Anda. Menurut WHO, kanker paru-paru adalah penyebab paling umum kematian akibat kanker. Kanker paru-paru menyebabkan ketidakmampuan tubuh dalam berfungsi, menyebabkan kualitas hidup yang buruk.
Ada beberapa jenis kanker paru-paru, tetapi jenis yang paling umum dinamai berdasarkan ukuran sel dalam tumor kanker.
  • Kanker paru sel kecil: Kondisi ini berarti bahwa sel-sel kanker terlihat kecil di bawah mikroskop. Kondisi ini sangat jarang terjadi, sekitar 1 dari 8 orang dengan kanker paru-paru memiliki kanker sel kecil. Jenis kanker paru-paru ini dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat.
  • Kanker paru non-sel kecil: Kondisi ini berarti sel-sel kanker lebih besar daripada  kanker paru-paru sel kecil. Lebih banyak orang memiliki jenis kanker paru-paru ini (sekitar 7 dari 8). Kondisi ini tidak berkembang secepat kanker paru-paru sel kecil, sehingga pengobatan untuk jenis kanker ini berbeda.
Jenis yang kurang umum lain dari kanker paru non-sel kecil adalah: pleomorfik, tumor karsinoid, karsinoma kelenjar ludah, dan karsinoma tak terklasifikasi.

Seberapa umumkah kanker paru?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker paru adalah salah satu penyebab utama kematian yang menyebabkan 1,59 juta kematian pada tahun 2012. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat selama dekade berikutnya. Jika dokter Anda hanya mengatakan kepada Anda bahwa Anda memiliki kanker paru-paru, Anda harus mengetahui dasar-dasar penting sebelum kewalahan dengan perubahan emosional dan fisik. Kanker paru-paru ini dapat mempengaruhi pasien pada usia berapa pun. Kondisi ini dapat dikelola dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala kanker paru?

Sebagian besar gejala kanker paru terjadi di paru-paru, namun Anda juga mungkin mengalami gejala lain pada tubuh Anda. Hal ini karena kanker telah menyebar (dalam istilah medis disebut metastasis) ke bagian tubuh lainnya. Tingkat keparahan gejala juga berbeda. Beberapa bahkan mungkin tidak merasakan gejala atau hanya merasa lelah pada umumnya. Beberapa gejala yang harus Anda ketahui adalah:
    • Ketidaknyamanan atau nyeri pada dada
    • Batuk yang tidak hilang atau semakin memburuk dari waktu ke waktu
    • Masalah pernapasan
    • Mengi
    • Darah dalam dahak (lendir batuk dari paru-paru)
    • Suara serak
    • Masalah dalam menelan
    • Kehilangan selera makan
    • Kehilangan berat badan tanpa alasan yang diketahui
    • Merasa sangat lelah
    • Peradangan atau sumbatan di paru-paru
    • Pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening dalam dada di daerah paru-paru.
Kanker paru-paru adalah kondisi yang serius yang dapat menyebabkan komplikasi fatal. Kanker paru-paru bisa menyebabkan komplikasi, seperti:
    • Sesak napas
    • Batuk darah
    • Nyeri yang dapat disebabkan oleh kanker paru-paru tingkat lanjut
    • Cairan di dada (efusi pleura)
    • Kanker yang menyebar ke bagian lain dari tubuh (metastasis)
Kemungkinan ada tanda­-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala yang tercantum di atas atau memiliki pertanyaan, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda. Tubuh masing-­masing orang berbeda. Selalu  konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab

Apa penyebab kanker paru?

Kanker paru dapat berkembang karena racun yang masuk ke dalam paru-paru secara sengaja atau tidak. Penyebab paling umum adalah merokok, penggunaan pipa cangklong, atau cerutu. Risiko kanker paru akibat merokok akan terus meningkat selama orang itu masih merokok. Untungnya, risiko dapat diturunkan jika mereka berhenti merokok.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk kanker paru?

Kanker paru bisa terjadi kepada siapa pun, tetapi ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Faktor risiko untuk kanker paru-paru termasuk:
    • Pernah merokok atau sedang merokok
    • Perokok pasif
    • Memiliki anggota keluarga dengan kanker paru-paru
    • Melakukan terapi radio untuk kondisi lain yang dapat mempengaruhi daerah dada
    • Kontak dengan racun seperti asbes, kromium, nikel, arsenik, jelaga, atau tar di tempat kerja
    • Terkena paparan radon di rumah atau tempat kerja
    • Hidup di lingkungan yang tercemar
    • Memiliki sistem kekebalan tubuh dari genetik yang lemah atau akibat human immunodeficiency virus (HIV)
    • Menggunakan suplemen beta karoten dan menjadi perokok berat

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan saya untuk kanker paru?

Kanker paru-paru diobati dengan beberapa cara, tergantung pada jenis kanker paru-paru dan seberapa jauh kanker telah menyebar. Orang-orang dengan kanker paru non-sel kecil dapat diobati dengan pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, terapi target, atau kombinasi dari perawatan ini. Orang-orang dengan kanker paru-paru sel kecil biasanya diobati dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
    • Operasi. Dokter mengangkat jaringan kanker melalui prosedur operasi.
    • Kemoterapi. Menggunakan obat-obatan khusus untuk mengecilkan atau membunuh kanker. Obat-obatan bisa berupa pil yang dapat Anda minum atau obat-obatan yang diberikan dalam pembuluh darah Anda, atau kadang-kadang keduanya.
    • Terapi radiasi. Menggunakan sinar berenergi tinggi (mirip dengan sinar-X) untuk membunuh kanker.
    • Terapi target. Menggunakan obat untuk memblokir pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Obat-obatan bisa berupa pil atau obat-obatan yang diberikan dalam pembuluh darah Anda.
Pengobatan yang tepat untuk Anda tergantung terutama pada jenis dan stadium kanker paru-paru. Anda mungkin menerima lebih dari satu jenis pengobatan.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk kanker paru?

Untuk mengetahui apakah nda mengidap kanker paru, dokter akan mengevaluasi gejala Anda dan melakukan pemeriksaan fisik, seperti mendengarkan pernapasan Anda, untuk melihat apakah mungkin ada tumor di dada Anda. Kemudian mereka akan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda, jika Anda merokok atau jika keluarga Anda ada yang merokok. Mereka mungkin juga bertanya tentang lingkungan kerja Anda untuk melihat apakah Anda terpapar asap rokok atau racun lain yang dapat membahayakan paru-paru Anda.
Untuk mengonfirmasi diagnosis, dokter akan meminta beberapa tes. Tes mungkin hanya berupa tes pencitraan (spiral CT scan, PET scan) untuk melihat paru-paru, atau tes laboratorium yang disebut sitologi dahak untuk mengidentifikasi tumor. Tes pencitraan akan menunjukkan dengan foto apakah Anda memiliki tumor, sementara sitologi dahak akan memeriksa sampel lendir batuk dari paru-paru yang memiliki sel-sel kanker. Anda dapat meminta dokter untuk menjelaskan hasil tes ini kepada Anda jika Anda tidak tahu bagaimana membaca hasil tes.
Untuk hasil yang paling akurat, dokter mungkin meminta biopsi. Biopsi berarti dokter akan mengambil sampel kecil jaringan paru-paru untuk dilihat di bawah mikroskop apakah memiliki sel-sel kanker. Ada beberapa metode untuk memperoleh sampel:
    • Bronkoskopi. Menggunakan tabung tipis melalui mulut atau hidung ke paru-paru untuk mengambil sampel.
    • Aspirasi jarum. Memasukkan jarum kecil melalui kulit ke dada Anda untuk mengambil sampel sel kecil. Dokter Anda akan membuat Anda mati rasa pada daerah dada sebelumnya sehingga tidak menyebabkan sakit.
    • Thoracentesis. Juga menggunakan jarum, tapi bukan mengambil sel-sel dari paru-paru Anda, dokter akan mengambil cairan yang mengelilingi paru-paru untuk memeriksa apakah ada sel-sel kanker.
    • Torakotomi. Ini adalah operasi besar untuk mendiagnosis kanker paru-paru, sering hanya digunakan bila tidak ada metode diagnosis lain dan pengobatan yang bekerja.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kanker paru?

Berhenti merokok segera
Hal pertama yang harus Anda lakukan setelah mendapatkan diagnosis kanker paru-paru adalah menyingkirkan rokok. Berhenti merokok segera. Jika Anda memiliki kanker paru-paru karena Anda adalah perokok pasif, Anda harus berbicara dengan orang yang merokok dan memberi tahu mereka untuk berhenti demi Anda dan mereka juga. Jika Anda terkena racun dari pekerjaan, bicaralah dengan manajer atau atasan Anda tentang kondisi ini untuk membuat penyesuaian untuk diri sendiri, dan memastikan bahwa tidak ada orang lain yang sakit karena hal yang sama.
Mengelola nyeri
Mengelola nyeri adalah bagian paling penting dari manajemen kanker paru-paru. Anda mungkin akan diberi obat untuk mengatasi rasa sakit. Bila Anda menggunakan obat-obatan, Anda perlu menggunakannya sesegera mungkin saat nyeri muncul. Anda dapat meminta dokter Anda untuk terapi mengobati sakit kanker paru-paru dan metode perawatan diri untuk mengontrol rasa sakit. Anda harus ingat bahwa Anda bisa mengontrol rasa sakit atau bahkan membuatnya hilang.
Perawatan nyeri lainnya yang dapat membantu:
    • Teknik relaksasi
    • Biofeedback
    • Terapi fisik
    • Kompres hangat dan atau dingin
    • Olahraga dan pijat
Selain itu, dukungan dari keluarga, teman, dan support group dapat membantu mental Anda untuk mengatasi rasa sakit setelah pengobatan kanker.
Mengatasi sesak napas
Anda menggunakan paru-paru Anda untuk bernapas. Oleh karena itu, jelas bahwa Anda akan menghadapi kesulitan bernapas ketika Anda memiliki kanker paru-paru. Ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan untuk mengelola sesak napas:
    • Teknik pernapasan. Teknik ini dirancang untuk membantu napas Anda dengan mudah dan digunakan untuk banyak orang yang memiliki sesak napas, tidak hanya dari kanker paru-paru. Teknik ini juga dapat menenangkan Anda dan membantu Anda santai.
    • Terapi oksigen. Menghirup oksigen murni dapat memastikan bahwa paru-paru Anda tidak perlu bekerja keras untuk memasok oksigen untuk darah. Dengan demikian, dapat menenangkan pernapasan Anda.
    • Mengelola cairan di sekitar paru-paru. Cairan di sekitar paru-paru mungkin menekan paru-paru dan membuat Anda sulit bernapas. Dalam kasus ini, cairan dialirkan keluar untuk membantu Anda bernapas lebih mudah.
  • sumber : https://hellosehat.com/penyakit/kanker-paru/

Asma

Definisi

Apa itu asma?

Asma adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh peradangan dalam saluran pernapasan. Peradangan ini membuat saluran pernapasan bengkak dan sangat sensitif. Akibatnya, saluran pernapasan menyempit, menyebabkan kurangnya udara yang mengalir ke paru-paru. 
Sel di saluran pernapasan juga mungkin membuat lebih banyak lendir dari biasanya. Lendir ini selanjutnya dapat makin mempersempit saluran pernapasan.
Ada lima jenis umum dari asma, termasuk:
  • Exercise-induced asthma
  • Asma nocturnal (malam hari)
  • Occupational asthma
  • Cough-variant asthma
  • Asma alergi

Kenapa asma tidak boleh dianggap sepele?

Menurut WHO,
  • Asma adalah salah satu penyakit tidak menular yang paling utama. Ini adalah penyakit kronis pada saluran pernapasan dari paru-paru yang meradang dan membuatnya menyempit.
  • Sekitar 235 juta orang saat ini menderita asma. Ini adalah penyakit umum di antara anak-anak.
  • Asma memiliki tingkat kematian yang relatif rendah dibandingkan dengan penyakit kronis lainnya tetapi kebanyakan kematian terkait asma terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah termasuk Indonesia.
  • Obat tidak bisa mengobati, tetapi hanya mengontrol asma.

Penyebab dan Faktor Risiko

Apa penyebab asma?

Penyebab pasti dari penyakit asma belum diketahui. Para peneliti berpikir beberapa interaksi faktor genetik dan lingkungan bisa menyebabkan asma, paling sering terjadi pada awal kehidupan. Faktor-faktor ini meliputi:
  • Kecenderungan untuk mengembangkan alergi, yang disebut atopi (AT-o-pe)
  • Orangtua yang memiliki asma
  • Infeksi saluran pernapasan tertentu selama masa kanak-kanak (ISPA)
  • Kontak dengan beberapa alergen udara atau paparan ke beberapa infeksi virus pada masa bayi atau pada anak-anak usia dini ketika sistem kekebalan tubuh berkembang
Jika asma atau atopi terdapat dalam keluarga Anda, paparan iritan (misalnya, asap rokok) dapat membuat saluran pernapasan Anda lebih reaktif terhadap zat di udara. Serangan asma dapat terjadi ketika Anda terpapar “pemicu asma.” Pemicu Anda bisa berbeda dengan penderita asma lainnya. Pemicu mungkin termasuk:
  • Alergen dari debu, bulu binatang, kecoa, jamur, dan serbuk sari dari pohon, rumput, dan bunga
  • Iritan seperti asap rokok, polusi udara, bahan kimia atau debu di tempat kerja, senyawa dalam produk dekorasi rumah, dan semprotan (seperti hairspray)
  • Obat-obatan seperti aspirin atau obat anti-inflamasi nonsteroid lain dan nonselektif beta-blocker
  • Sulfit dalam makanan dan minuman
  • Infeksi virus pernapasan bagian atas, seperti pilek
  • Aktivitas fisik, termasuk olahraga

Siapa yang berisiko terkena asma?

Menurut WHO, asma adalah penyakit umum di antara anak-anak. Sebenarnya asma mempengaruhi orang-orang dari segala usia, tetapi paling sering dimulai pada masa kanak-kanak karena:
  • Memiliki infeksi pernapasan (risiko tertinggi)
  • Memiliki alergi, eksim (kondisi alergi pada kulit)
  • Orangtua memiliki asma
Di antara anak-anak, anak laki-laki memiliki kecenderungan terkena asma lebih sering dibandingkan anak perempuan. Tapi di antara orang dewasa, wanita lebih sering terkena penyakit ini dibanding pria. Tidak jelas bagaimana seks dan hormon seks memainkan peran dalam menyebabkan asma.
Beberapa orang yang terkena kontak dengan iritasi kimia tertentu atau debu industri di tempat kerja memiliki risiko tinggi asma. Jenis asma ini disebut occupational asthma.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja ciri dan gejala asma?

Ciri-ciri dan gejala asma adalah:
  • Batuk. Batuk asma sering lebih buruk pada malam hari atau pagi, sehingga sulit untuk tidur.
  • Mengi. Mengi adalah suara siulan yang melengking yang muncul ketika Anda bernapas.
  • Dada sesak. Ini mungkin terasa seperti ada sesuatu menekan dada Anda.
  • Sesak napas. Beberapa orang yang memiliki asma mengatakan mereka tidak bisa bernapas atau mereka merasa kehabisan napas. Anda mungkin merasa seperti Anda tidak bisa menghembuskan udara dari paru-paru Anda.
Jika Anda memiliki gejala-gejala ini, tidak selalu berarti Anda menderita asma. Cara terbaik untuk mendiagnosis asma dengan pasti adalah menggunakan tes fungsi paru-paru, riwayat medis (termasuk jenis dan frekuensi gejala), dan pemeriksaan fisik.
Gejala berat bisa berakibat fatal sehingga penting untuk mengobati gejala ketika Anda pertama kali menyadarinya sehingga tidak menjadi parah.

Diagnosis

Bagaimana cara mendiagnosis asma?

Dokter Anda akan mendiagnosis asma berdasarkan:
  • Riwayat medis dan keluarga. Dokter Anda mungkin bertanya tentang riwayat keluarga Anda terhadap asma dan alergi. Dia juga mungkin bertanya apakah Anda memiliki gejala asma dan kapan dan seberapa sering mereka terjadi. Biarkan dokter Anda tahu apakah gejala Anda tampaknya terjadi hanya selama waktu tertentu atau di tempat-tempat tertentu saja, atau jika gejala memburuk di malam hari. Dokter Anda mungkin juga bertanya tentang kondisi kesehatan terkait yang dapat mengganggu perawatan asma.
  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan mendengarkan pernapasan Anda dan mencari tanda-tanda asma atau alergi.
  • Tes fungsi paru. Dokter Anda akan menggunakan tes yang disebut spirometri untuk memeriksa bagaimana paru-paru Anda bekerja. Tes ini mengukur berapa banyak udara yang dapat Anda hirup dan embuskan. Tes ini juga mengukur seberapa cepat Anda dapat meniup udara keluar.
Tes lain mungkin termasuk:
  • Tes alergi untuk mengetahui alergen yang mempengaruhi Anda, jika ada.
  • Tes untuk mengukur seberapa sensitif saluran pernapasan Anda. Ini disebut tes bronkus. Menggunakan spirometri, tes ini berulang kali mengukur fungsi paru-paru Anda selama aktivitas fisik atau setelah Anda menerima peningkatan dosis udara dingin atau kimia khusus untuk dihirup.
  • Sebuah tes untuk menunjukkan apakah Anda memiliki kondisi lain dengan gejala yang sama seperti asma, seperti penyakit refluks, disfungsi pita suara, atau apnea tidur.
  • Rontgen dada atau EKG (electrocardiogram). Tes ini akan membantu mengetahui apakah benda asing atau penyakit lainnya dapat menyebabkan gejala Anda.

Obat & Pengobatan

Apa obat asma yang sering digunakan?


Asma adalah penyakit yang tak bisa disembuhkan. Namun, berbagai cara mulai dari penggunaan obat hingga perubahan gaya hidup dapat membantu mengendalikan gejala asma dan mencegahnya kambuh.
Asma diobati dengan dua jenis obat-obatan: kontrol jangka panjang dan obat pereda instan:
  • Obat kontrol jangka panjang: Kebanyakan orang yang menderita asma harus minum obat kontrol jangka panjang setiap hari untuk membantu mencegah gejala. Obat-obatan jangka panjang adalah yang paling efektif mengurangi peradangan saluran napas, dan membantu mencegah gejala. Obat-obatan ini termasuk: kortikosteroid inhalasi, Cromolyn, Omalizumab (anti-IgE). Jika Anda memiliki asma yang parah, Anda mungkin harus menggunakan pil kortikosteroid atau cair untuk jangka pendek agar asma Anda tetap terkontrol.
  • Obat pereda instan: Semua orang yang memiliki asma memerlukan obat-obatan ini untuk membantu meringankan gejala asma yang mungkin kambuh. Inhalasi short-acting beta2-agonis (Albuterol, pirbuterol, levalbuterol atau bitolterol) adalah pilihan pertama untuk bantuan cepat. Obat-obatan lain adalah Ipratropium (antikolinergik), Prednisone, prednisolon (steroid oral). Anda harus menggunakan obat pereda cepat ketika Anda gejala asma baru mulai muncul. Jika Anda menggunakan obat ini lebih dari 2 hari seminggu, bicarakan dengan dokter Anda tentang kontrol asma Anda. Anda mungkin perlu untuk membuat perubahan rencana tindakan asma Anda.

Perawatan darurat

Kebanyakan orang yang memiliki asma, termasuk anak-anak, dapat dengan aman mengelola gejala mereka dengan mengikuti rencana tindakan asma mereka. Namun, Anda mungkin memerlukan perhatian medis pada waktu tertentu.
Hubungi dokter Anda untuk meminta saran jika:
  • Obat-obatan tidak menghilangkan serangan asma
  • Peak flow Anda kurang dari setengah dari angka peak flow terbaik Anda
Hubungi perawatan darurat jika:
  • Anda memiliki kesulitan berjalan dan berbicara karena kehabisan napas
  • Bibir atau kuku Anda kebiruan.

Komplikasi apa yang mungkin terjadi akibat asma?

Kontrol buruk asma dapat memiliki efek buruk pada kualitas hidup Anda. Kondisi ini dapat mengakibatkan:
  • Kelelahan
  • Tidak bisa beraktivitas secara optimal
  • Masalah psikologis termasuk stres, kecemasan dan depresi
Jika Anda merasa bahwa asma serius mempengaruhi kualitas hidup Anda, hubungi dokter Anda. Rencana tindakan asma Anda mungkin perlu ditinjau untuk lebih mengontrol kondisi.
Dalam kasus yang jarang terjadi, asma dapat menyebabkan sejumlah komplikasi pernapasan serius, termasuk:
  • Pneumonia (infeksi paru-paru)
  • Rusaknya paru-paru sebagian atau keseluruhan
  • Kegagalan pernapasan, di mana kadar oksigen dalam darah menjadi sangat rendah, atau kadar karbon dioksida menjadi sangat tinggi
  • Status asmatikus (serangan asma berat yang tidak merespon pengobatan)
Semua komplikasi ini mengancam nyawa dan membutuhkan perawatan medis.

Bagaimana saya bisa mengontrol asma saya?

Jika Anda memiliki asma, Anda akan membutuhkan perawatan jangka panjang. Keberhasilan pengobatan asma mengharuskan Anda mengambil peran aktif dalam perawatan dan mengikuti rencana tindakan asma Anda. Rencana tindakan ini akan membantu Anda mengetahui kapan dan bagaimana menggunakan obat Anda. Rencana ini juga akan membantu Anda mengidentifikasi pemicu asma dan mengontrol penyakit Anda jika gejala asma memburuk.
Untuk mengontrol asma, bekerja samalah dengan dokter Anda untuk mengontrol asma Anda atau asma anak Anda. Anak-anak berusia 10 atau lebih tua dan anak-anak yang lebih muda bisa mengambil peran aktif dalam perawatan asma mereka. Mengambil peran aktif untuk mengontrol asma Anda bisa dilakukan dengan cara:
  • Bekerja sama dengan dokter Anda untuk mengobati kondisi lain yang dapat mengganggu perawatan asma
  • Menghindari hal-hal yang memperburuk kondisi asma Anda (pemicu asma). Namun, salah satu pemicu yang tidak perlu Anda hindari adalah aktivitas fisik. Aktivitas fisik adalah bagian penting dari gaya hidup sehat. Bicarakan dengan dokter Anda tentang obat-obatan yang dapat membantu Anda tetap aktif.
  • Bekerja sama dengan perawatan kesehatan lainnya untuk membuat dan mengikuti rencana tindakan asma
  • Pelajari cara menggunakan obat dengan benar
  • Mencatat gejala asma Anda sebagai cara untuk melacak seberapa baik asma Anda terkontrol
  • Anda juga harus melakukan vaksin flu setiap tahun
sumber ; https://hellosehat.com/penyakit/asma/

Tuberculosis (TBC)

Apa itu TBC (tuberculosis)?

TBC atau tuberculosis adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang dan merusak jaringan tubuh manusia. Bakteri tersebut dapat ditularkan melalui saluran udara. TBC biasanya menyerang paru-paru, namun bisa juga menyebar ke tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung, dan organ lainnya.
Jenis tuberkulosis yang diderita oleh pasien sering kali merupakan infeksi TBC laten, di mana terdapat bakteri TBC yang “tertidur” atau belum aktif secara klinis. Bakteri TBC akan aktif dan mulai menunjukkan gejala setelah periode waktu tertentu, beberapa minggu bahkan beberapa tahun, tergantung kondisi kesehatan dan daya tahan pasien.
Jika pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang melemah (misalnya pada penderita HIV, kanker, atau pasien yang menjalani kemoterapi), maka TBC akan berkembang lebih cepat.

Seberapa umumkah TBC (tuberculosis)?

Tuberkulosis sering menyerang kelompok berikut ini:
  • Pengidap HIV, diabetes melitus (kencing manis), malnutrisi, atau penyakit lain yang melemahkan sistem kekebalan tubuh
  • Orang yang melakukan kontak dengan pasien TBC
  • Orang yang merawat pasien TBC, misalnya dokter atau perawat
  • Orang yang tinggal atau bekerja satu tempat dengan pasien TBC, misalnya di tempat pengungsian atau klinik
  • Orang yang tinggal di wilayah yang kondisi kesehatannya buruk
  • Pengguna alkohol atau obat terlarang
  • Orang yang bepergian ke tempat di mana tuberculosis merupakan penyakit yang umum. Kebanyakan adalah daerah yang masih berkembang seperti di Amerika Latin, Afrika, Asia, Eropa Timur, dan Rusia

Tanda-tanda & gejala

Apa saja ciri dan gejala TBC (tuberkulosis)?

Saat masa inkubasi TBC, penderita biasanya tidak menunjukkan gejala apapun dan penyakit belum menular. Ketika tuberkulosis sudah berkembang, gejala-gejala pun mulai terlihat.
Tergantung pada organ mana yang diserang, gejala TBC bisa berupa batuk yang berlangsung 2 minggu atau lebih, dahak atau batuk darah, sesak napas, demam atau meriang, berkeringat di malam hari tanpa ada aktivitas fisik, penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, lelah dan lemah.
Gejala TBC seperti di atas bisa jadi disebabkan oleh penyakit lain yang berhubungan dengan paru-paru. Masih ada gejala-gejala lain yang tidak tercantum di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang gejala tertentu, segera konsultasikan pada dokter.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Segera temui dokter jika Anda mengalami demam, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dan berkeringat di malam hari. Terutama jika Anda mengalami batuk yang terus-menerus selama 2 minggu. Hal tersebut merupakan gejala penyakit TBC, tetapi juga bisa menjadi gejala dari penyakit lain. Dokter dapat melakukan tes untuk menentukan penyebab dari gejala yang Anda alami.

Penyebab

Apa penyebab TBC (tuberculosis)?

TBC disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang dapat menyebar melalui udara. Bakteri ini dapat terhirup jika terjadi kontak dengan penderita tuberculosis atau melalui udara yang sudah dicemari penyakit TBC melalui batuk.
Setelah memasuki tubuh, bakteri masih belum aktif melainkan akan “tidur” selama beberapa waktu. Periode ini disebut masa inkubasi. Karena bakteri tidak aktif, maka tidak akan ada gejala dan tidak pula menular. Jika pasien mengikuti tes bakteri MTB, hasilnya akan positif meskipun tidak ada tanda-tanda sama sekali. Risiko TBC dapat dikurangi secara signifikan jika terdeteksi dini dalam periode inkubasi.
Dari sepuluh orang yang terinfeksi bakteri MTB, hanya satu orang yang biasanya akan berkembang menjadi terjangkit penyakit TBC. Bakteri akan menyerang tubuh ketika sistem kekebalan tidak mampu melawannya, atau bakteri tersebut menunggu hingga sistem kekebalan melemah (misalnya pada orang lanjut usia, atau pada penderita HIV). Jadi, masa inkubasi akan berbeda pada setiap orang. Ketika bakteri mulai aktif, bakteri akan berkembang di dalam paru-paru dan pembuluh darah, lalu bermigrasi ke bagian tubuh lain.

Faktor-faktor risiko

Siapa saja yang berisiko terkena TBC (tuberculosis)?

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko Anda terkena TBC. Faktor paling besar adalah apabila sistem kekebalan tubuh melemah, di antaranya akibat:
  • HIV/AIDS
  • Diabetes
  • Penyakit ginjal stadium akhir
  • Kanker
  • Malnutrisi
  • Pengobatan kanker, seperti kemoterapi
  • Konsumsi obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritispenyakit Crohn, dan psoriasis.
Jika seseorang tidak memiliki faktor risiko seperti di atas, bukan berarti ia tidak akan terkena TBC. Tanda-tanda di atas hanyalah referensi semata. Konsultasikan pada dokter spesialis untuk keterangan lebih lengkap.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja obat TBC (tuberculosis) yang biasa digunakan?

TBC dapat diobati dengan cukup mudah. Biasanya, pasien diharuskan mengonsumsi obat-obatan selama enam bulan atau lebih.
Pengobatan TBC yang tepat akan melibatkan 3-4 antibiotik harian. Pasien akan merasa lebih baik setelah beberapa minggu. Namun, ini bukan berarti bakteri MTB sudah hilang dari tubuh. Karenanya, penting bagi pasien untuk menyelesaikan tahapan pengobatan sekalipun gejala-gejala TBC sudah hilang.
Jika pengobatan tidak diselesaikan dengan tuntas atau berhenti di tengah-tengahbakteri MTB dapat tersisa di tubuh pasien. Penyakit TBC dapat kembali, menyebar ke bagian tubuh lain dan menular. Pemakaian antibiotik yang tidak tuntas dapat membuat bakteri MTB kebal terhadap antibiotik yang tersedia. Hal ini akan mempersulit pengobatan tuberkulosis karena antibiotik yang tersedia untuk mengobati TB terbatas macamnya.
Jalani pengobatan sesuai anjuran dokter untuk menghindari bakteri MTB menjadi kebal. Penghentian konsumsi obat hanya berdasarkan anjuran dokter.
Obat-obat antibiotik yang diberikan oleh dokter dapat memberikan efek samping seperti kencing berwarna merah (bukan darah), telinga berdenging, kesemutan pada kulit, mual muntah, dan kulit kuning. Kencing berwarna merah bukanlah sesuatu yang berbahaya. Namun bila efek samping lainnya muncul, segera temui dokter Anda untuk menanganinya.
Orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien TB juga berisiko untuk terinfeksi TB. Maka dari itu, keluarga pasien ataupun orang yang melakukan kontak dengannya harus segera diperiksa.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk TBC (tuberkulosis)?

Jika Anda mengalami batuk terus-menerus, demam atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, maka bisa jadi disebabkan oleh TBC. Untuk mendeteksi sumber infeksi TBC, dokter akan menanyakan tempat Anda tinggal dan bekerja, serta dengan siapa saja Anda melakukan kontak. Dokter juga dapat memeriksa sejarah dari hasil tes kulit TBC, faktor risiko (terutama HIV), kunjungan ke luar negeri, dan kerja lapangan.
Reaksi tes kulit dengan elemen TB (PPD) dapat dilakukan. Dalam tes ini, sejumlah kecil protein yang mengandung bakteri TBC akan disuntikkan ke kulit di bawah lengan; bagian yang bengkak akan diperiksa setelah 48-72 jam kemudian. Ukuran dari bagian yang bengkak tersebut akan menentukan hasil tes. Apabila hasilnya positif, biasanya berarti bahwa orang tersebut telah terinfeksi TBC.
Dokter dapat pula mengambil sinar X dan sampel dahak, darah, atau urin untuk memeriksa keberadaan bakteriMTB. Tes HIV juga bisa dilakukan.

Pengobatan di rumah

Apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi TBC (tuberculosis)?

Gaya hidup dan pengobatan berikut dapat membantu Anda mengatasi penyakit TBC:
  • Minumlah obat sesuai anjuran dokter
  • Konsumsi obat sesuai jadwal
  • Tanyakan pada dokter tentang efek samping pengobatan dan apa yang harus dilakukan bila muncul
  • Lakukan pemeriksaan ulang secara tepat waktu
  • Waspada penularan penyakit kepada orang lain. Tutuplah mulut Anda ketika batuk dengan menggunakan masker, sapu tangan, atau lipatan siku Anda. Menggunakan telapak tangan Anda memudahkan penularan bakteri MTB saat bersalaman dan saat memegang benda lain
  • Ikuti instruksi dokter mengenai kebersihan diri dan lingkungan
  • Segera hubungi dokter apabila tubuh Anda mengalami panas atau dingin, apabila Anda khawatir tentang efek samping obat suatu obat, apabila Anda menunjukkan gejala yang terus-menerus atau bahkan memburuk, apabila Anda mengalami batuk dengan dahak berubah warna atau berdarah.

sumber : https://hellosehat.com/penyakit/tbc-tuberculosis/

Pneumonia

Apa itu penumonia?

Pneumonia adalah penyakit infeksi yang menyerang paru, sehingga menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak. Kondisi kesehatan ini sering kali disebut dengan paru-paru basah, sebab paru bisa saja dipenuhi dengan air atau cairan lendir.
Kondisi paru-paru basah ini dapat dialami oleh siapa pun. Namun pneumonia pada anak bisa sangat berbahaya dan menyebabkan kematian. Bahkan, badan kesehatan dunia (WHO) menyebutkan jika penyakit pneumonia adalah penyebab 16% kematian balita di dunia pada tahun 2015. Sementara, di Indonesia sendiri, dilansir dari CNN, penyakit pneumonia pada anak menyebabkan 2-3 balita yang meninggal setiap jamnya.

Apa saja tanda dan gejala penyakit penumonia?

Bila Anda menderita paru-paru basah, maka berikut gejala dan tanda yang umumnya terjadi yaitu:
  • Batuk terus-terusan, dengan disertai dahak
  • Demam
  • Berkeringat
  • Menggigil
  • Susah bernapas
  • Dada sakit
  • Nafsu makan menurun
  • Detak jantung terasa cepat
Sementara, gejala yang cukup jarang terjadi tetapi bisa tetap muncul seperti:
  • Kepala sakit
  • Lemas dan lelah
  • Mual dan muntah
  • Nyeri sendi dan otot
  • Batuk disertai dengan darah
bayi batuk
Beberapa gejala tersebut umum dan sering terjadi pada orang yang mengalami penyakit pneumonia dan akan berlangsung sekitar 24-48 jam. Namun, hal ini tergantung juga dengan kondisi masing-masing individu. Bahkan penyakit pneumonia pada anak juga dapat menimbulkan gejala yang berbeda. Berikut adalah gejala yang akan muncul saat penyakit pneumonia pada anak terjadi:
  • Anak di bawah usia 5 tahun, bisa mengalami nafas yang cepat dan tidak teratur.
  • Bayi akan menunjukkan gejala muntah-muntah, lemas, tidak berenergi, dan sulit makan serta minum

Apa saja penyebab penyakit pnemonia?

Faktanya, pneumonia adalah penyakit infeksi yang bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus. Jadi, penyakit pneumonia sangat mudah ditularkan melalui udara. Biasanya, penularannya terjadi ketika seseorang yang terkena kondisi ini bersin atau batuk.
Virus dan bakteri penyebab pneumonia dapat dengan mudah keluar melalui hidung atau mulut saat bersin dan kemudian menginfeksi tubuh yang lain. Pasalnya, bakteri dan virus dapat dikeluarkan dengan mudah saat seseorang bernapas.
Peluang Anda semakin besar untuk terkena penyakit pneumonia ini, bila Anda memiliki beberapa faktor risiko tertentu. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit pneumonia adalah:
  • Bayi yang berusia 0-2 tahun
  • Lansia yang memasuki usia di atas 65 tahun
  • Pernah memiliki riwayat penyakit stroke sebelumnya
  • Cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, akibat penyakit atau penggunaan obat-obatan tertentu seperti steroid.
  • Memiliki kebiasaan merokok. merokok dapat menyebabkan penumpukan lendir dan cairan di dalam paru, sehingga menyebabkan paru-paru basah.
  • Mempunyai riwayat penyakit kronis tertentu, seperti asmadiabetesgagal jantungcystic fibrosis, HIV dan AIDS.
  • Sedang menjalani pengobatan kanker. Pengobatan kanker seperti kemoterapi dapat menurunkan kekebalan tubuh, sehingga bakteri atau virus penyebab paru-paru basah ini dapat masuk.
  • Sedang dirawat di rumah sakit. Bila Anda sedang dirawat di rumah sakit – meski bukan dirawat akibat infeksi paru – maka Anda berisiko tinggi untuk terkena pneumonia. Pasalnya, virus dan bakteri penyakit ini cukup banyak ditemukan di area rumah sakit.

Jenis-jenis pneumonia

Penyakit pneumonia dapat dikelompokkan dalam beberapa hal, yaitu berdasarkan dengan penyebab, di mana penyakit ini didapatkan, serta bagaimana paru-paru basah tersebut ditularkan.

Jenis pneumonia berdasarkan penyebabnya

  • Pneumonia bakterial. Bakteri yang paling sering menyebabkan kondisi paru-paru basah ini terjadi yaitu Streptococcus pneumoniae. Sementara, Chlamydophlla pneumonia dan Legionella pneumophila juga bakteri penyebab paru-paru basah.
  • Pneumonia viral. Virus sering kali menjadi penyebab dari penyakit pneumonia pada anak. Biasanya, gangguan yang disebabkan oleh virus ini, tidak terlalu serius dan hanya terjadi dalam waktu yang sebentar saja ketimbang gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh bakteri.
  • Pneumonia mycoplasma. Mycoplasma adalah organisme yang bukan berasal dari jenis virus maupun bakteri, tetapi dapat mengakibatkan gangguan yang sama. Biasanya, paru-paru basah jenis ini dialami oleh anak-anak yang sudah beranjak remaja serta dewasa muda.
  • Pneumonia jamur. Penyakit jenis ini sering kali menyerang pasien yang mengalami penyakit kronis atau orang yang memiliki sistem imun yang rendah. Jamur yang jadi penyebab pneumonia biasanya berasal dari tanah.

Pneumonia berdasarkan lokasi terjangkitnya

  • Pneumonia nosokomial. Jika Anda mengalami jenis gangguan ini, maka artinya Anda mendapatkan penyakit tersebut ketika di rumah sakit. Penyakit ini dianggap lebih serius ketimbang kondisi paru-paru basah lainnya, sebab biasanya bakteri yang menginfeksi cenderung sudah kebal dengan antibiotik.
  • Pneumonia komuniti. Artinya, penyakit infeksi ini didapatkan dari lingkungan sekitar.

Pneumonia berdasarkan cara penularannya

  • Pneumonia aspirasi. Penyakit ini terjadi ketika makanan, air, air liur, bahkan asam lambung masuk ke dalam saluran paru-paru. Hal ini biasanya terjadi pada orang yang mengalami gangguan mengunyah, memiliki gangguan sistem saraf, atau sedang berada di bawah pengaruh alkohol.
  • Pneumonia akibat ventilator. Infeksi penyakit pneumonia didapatkan setelah menggunakan ventilator.

Bagaimana cara dokter mendiagnosis penyakit pneumonia ?

Selain melihat gejala yang muncul, kondisi paru-paru basah ini dapat diketahui jika Anda melakukan beberapa pemeriksaan kesehatan khusus, seperti:
  • Rontgen dada. Dengan menggunakan sinar X, dokter dapat melihat bagian paru-paru yang terkena penyakit pneumonia.
  • Tes darah. pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui tipe virus atau bakteri yang menyebabkan paru-paru basah ini terjadi.
  • Tes dahak. Jika benar Anda mengalami paru-paru basah, maka virus atau bakteri yang menyebabkan gangguan kesehatan ini akan terlihat pada dahak.
  • Memeriksa kadar oksigen darah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak oksigen yang ada di dalam darah Anda. Pasalnya, penyakit ini dapat menyebabkan oksigen tidak bisa masuk ke dalam aliran darah.
melakukan rontgen
Bila Anda menunjukkan beberapa gejala yang parah, maka dokter biasanya akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang lebih lanjut, seperti:
  • CT scan. Bila penyakit infeksi paru yang Anda derita tak kunjung sembuh, maka dokter akan meminta Anda untuk melakukan ct scan agar dapat dilihat kondisi paru Anda saat itu.
  • Kultur cairan paru. Pemeriksaan ini mengharuskan dokter mengambil cairan di dalam paru dan kemudian diperiksa kandungannya. Pemeriksaan ini membantu dokter untuk menetukan tipe infeksi yang terjadi.

Apa saja obat pneumonia yang sering digunakan?

Penyakit pneumonia adalah penyakit yang disebabkan infeksi, sehingga pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk menghentikan infeksi dan mencegahnya datang di kemudian hari. Pengobatan yang diberikan akan disesuaikan dengan tipe, keparahan dari infeksi paru yang terjadi, usia pasien, serta kondisi pasien secara keseluruhan. Macam-macam opsi pengobatan pneumonia adalah:

Antibiotik

Obat antibiotik akan diberikan pada orang yang terserang penyakit pneumonia bakterial. Biasanya, tim medis Anda akan memeriksa dulu jenis bakteri apa yang menyebabkan infeksi di organ paru, kemudian akan disesuaikan dengan jenis antibiotik yang akan diberikan. Ketika pemberian antibiotik tidak dapat mengatasi gejala infeksi yang dialami, maka bisa jadi bakteri telah kebal terhadap obat tersebut, sehingga dokter akan menggantinya dengan jenis obat yang baru.

Obat antivirus

Obat ini digunakan untuk pasien yang mengalami infeksi akibat virus. Virus tidak bisa dilawan dengan antibiotik, jadi kalau ada pasien yang mengalami infeksi paru setelah flu maka sebaiknya diberikan obat antivirus, seperti oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir (relenza).

Obat batuk

Obat ini digunakan untuk meredakan gejala batuk yang biasanya dialami ketika infeksi paru menyerang. Biasanya akan diberikan untuk membuat Anda lebih nyaman dan supaya Anda tidak merasakan sakit akibat batuk terus menerus.

Obat penghilang rasa sakit

Bila Anda mengalami nyeri sendi atau otot, kepala pusing, atau demam, maka dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit untuk meredakan gejala yang Anda alami, seperti ibuprofen dan acetaminophen.
Apakah saya perlu dirawat di rumah sakit? Bila gejala infeksi yang Anda alami ringan dan tidak terlalu parah, maka Anda hanya akan diberikan obat-obatan yang telah disebutkan sebelumnya. Anda akan dirawat di rumah sakit karena paru-paru basah yang Anda miliki jika:
  • Berusia lebih dari 65 tahun
  • Memiliki gangguan fungsi ginjal
  • Memiliki tekanan darah kurang dari 90/60 mm Hg. Selain itu, mengalami tekanan diastol kurang dari 90 mmHg atau memiliki tekanan darah sistol kurang dari 60 mmHg.
  • Pernapasan terasa cepat, bernapas 30 kali atau lebih dalam satu menit
  • Suhu tubuh di bawah normal
  • Detak jantung di bawah 50 atau di atas 100
Bila hal ini terjadi pada Anda, sebaiknya Anda segera pergi ke IGD untuk mendapatkan pertolongan pertama. Sementara pneumonia pada anak harus dirawat intensif di rumah sakit bila:
  • Kurang dari 2 tahun
  • Mengalami letargi atau penurunan kesadaran
  • Sulit bernapas
  • Mengalami dehidrasi
  • Memiliki kadar oksigen yang rendah pada darah

Apakah pneumonia bisa disembuhkan hanya dengan minum obat?

Umumnya memang kondisi infeksi ini dapat disembuhkan hanya dengan konsumsi obat saja dan gejala akan hilang dalam waktu yang sebentar. Setelah pengobatan diberikan, biasanya tubuh akan kembali pulih hanya dalam waktu beberapa minggu saja.
Tapi hal ini tergantung dengan seberapa parah infeksi paru yang terjadi. Semakin parah gejala yang dialami, maka waktu pengobatan yang dibutuhkan semakin lama. Pada beberapa kasus, penyakit infeksi paru ini dapat datang kembali dan dapat menyebabkan gangguan pernapasan yang kronis.
Gangguan kesehatan ini juga dapat memperparah penyakit yang sebelumnya telah Anda derita, seperti contohnya memperparah gejala penyakit jantung.

Berbagai komplikasi yang bisa muncul akibat penyakit pneumonia

Bila infeksi tidak ditangani dengan baik, maka akan ada komplikasi atau masalah kesehatan lain yang timbul. Komplikasi yang akan timbul akibat pneumonia adalah:
  • Bakterimia. Hal ini terjadi ketika bakteri penyebab infeksi masuk ke dalam darah sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah, peradangan di dalam darah, bahkan dalam beberapa kasus mengakibatkan kegagalan organ.
  • Luka pada organ paru. Infeksi yang ditimbulkan membuat paru semakin banyak mengalami luka.
  • Efusi pleura. Jika infeksi tidak ditangani dengan baik, maka cairan akan berkumpul pada bagian selaput paru dan menyebabkan pasien semakin sulit bernapas.
  • Infeksi pada salah satu bagian jantung. Bakteri dapat menginfeksi jantung juga meskipun tadinya berada di organ paru. Kondisi ini disebut dengan endokarditis. Penyebaran infeksi ke jantung ini harus segera ditangani, karena jika tidak pasien akan berisiko mengalami gagal jantung.

Apa yang harus saya lakukan saat sedang terkena pneumonia?

Perawatan di rumah juga harus diperhatikan untuk mencegah infeksi datang menyerang paru kembali. Berikut adalah tips jika Anda sedang menjalani masa pemulihan dari infeksi paru di rumah:
  • Istirahat yang cukup. Jangan kembali beraktivitas normal dulu jika gejala-gejala infeksi Anda belum sembuh betul, apalagi suhu badan masih tinggi. Meskipun Anda sudah merasa lebih baik, sebaiknya jangan terlalu lelah dan memaksakan diri. Hal ini dapat membuat kekebalan tubuh Anda kembali lemah dan infeksi dapat kembali di kemudian hari.
  • Minum air yang cukup. Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik dapat menolong Anda untuk mengurangi jumlah lendir atau dahak di dalam paru.
  • Mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran. Sebaiknya Anda konsumsi obat sesuai dengan anjuran yang diberikan. Bila Anda diminta untuk mengonsumsi antibiotik, maka lebih baik Anda habiskan obat tersebut. Pasalnya, jika tidak dihabiskan, bakteri penyebab infeksi dapat kebal terhadap obat yang Anda konsumsi.

Apakah pneumonia dapat dicegah? Bagaimana cara pencegahannya?

Dalam banyak kasus, infeksi ini sebenarnya dapat dicegah. Beberapa pencegahan yang bisa dilakukan agar tak terkena pneumonia adalah dengan pemberian vaksin serta menghindari berbagai faktor risiko dari penyakit ini.
  • Vaksinasi. Vaksin dianggap sebagai cara yang cukup ampuh untuk menghindari infeksi paru ini terjadi. biasanya, ada vaksin yang memang khusus pneumonia dan ada vaksin untuk menangkal flu – karena infeksi sering terjadi setelah flu. untuk mengetahui mana yang tepat untuk Anda dapatkan, sebaiknya konsultasikan hal ini pada dokter Anda.
  • Pastikan kalau anak-anak juga mendapatkan vaksin. Pneumonia pada anak juga dapat dicegah dengan cara vaksin. Biasanya vaksin yang diberikan pada anak yang berusia di bawah 2 tahun dengan anak yang berusia 2-5 tahun berbeda. Karena pneumonia pada anak cukup berbahaya, sebaiknya segera berikan vaksin pada si kecil dan diskusikan hal ini pada dokter anak Anda.
  • Menerapkan pola hidup yang bersih. Karena penyakit pneumonia adalah penyakit infeksi, maka untuk mengurangi risiko, Anda harus menjaga kebersihan diri, keluarga, dan lingkungan. Sering-sering lah untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir agar bakteri dan virus tak menempel di permukaan kulit.
  • Jauhi rokok. Kebiasaan ini hanya akan membuat saluran pernapasan Anda terinfeksi, termasuk organ paru.
  • Melakukan pola hidup yang sehat. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan Anda secara menyeluruh. Selain itu, dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan berolahraga rutin, Anda akan memiliki sistem kekebalan yang kuat dan mampu menangkal berbagai zat asing masuk ke dalam tubuh.
sumber : https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/penyakit-pneumonia-adalah-infeksi/

Faringitis

Definisi

Apa itu radang tenggorokan (faringitis)?

Radang tenggorokan atau faringitis adalah sakit tenggorokan yang disebabkan oleh radang bagian belakang tenggorokan, atau yang dalam dunia medis disebut dengan faring. Masyarakat Indonesia sering menyebutnya dengan sebutan panas dalam.
Radang tenggorokan akan membuat Anda merasa tidak nyaman karena tenggorokan akan terasa sakit atau panas, sehingga membuat Anda kesulitan untuk makan.
Sakit tenggorokan adalah gejala umum dari beberapa penyakit yang berbeda atau terjadi karena penyakit lain, seperti fludemam, dan mononukleosis (demam kelenjar). Sakit tenggorokan biasanya akan mereda tanpa obat radang tenggorokan dalam waktu kurang dari seminggu.

Seberapa umumkah radang tenggorokan (faringitis)?

Kondisi ini dapat memengaruhi semua orang, tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Siapapun bisa mengalami radang tenggorokan baik anak-anak, orang dewasa, atau orang lanjut usia. Namun anak-anak berusia antara 5 sampai 15 tahun cenderung paling sering terkena sakit tenggorokan.
Pada orang dewasa, 10% sakit tenggorokan yang mereka alami disebabkan oleh infeksi bakteri streptococcus. Anda dapat mengatasi radang tenggorokan ini dengan mengurangi faktor risiko, untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa diskusikan dengan dokter.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja ciri-ciri dan gejala radang tenggorokan (faringitis)?

Jika Anda mengalami radang tenggorokan, biasanya Anda akan mengalami rasa tidak nyaman dalam tenggorokan. Gejala lain yang muncul biasanya tergantung pada penyebabnya, gejala umum yang muncul pada radang tenggorokan adalah:
  • Sakit tenggorokan
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri sendi dan nyeri otot
  • Ruam kulit
  • Membengkaknya kelenjar getah bening di leher
Karena gejala radang tenggorokan bergantung pada penyebabnya, maka gejala sakit tenggorokan yang Anda rasakan bisa bervariasi. Gejala sakit tenggorokan yang disebabkan oleh demam adalah:
  • Bersin
  • Batuk
  • Demam dengan suhu 38 derajat Celsius
  • Sakit kepala ringan
Sedangkan gejala sakit tenggorokan yang disebabkan oleh  flu adalah:
  • Kelelahan
  • Pegal-pegal
  • Panas dingin
  • Demam dengan suhu lebih dari 38 derajat Celsius
Sedangkan gejala sakit tenggorokan yang disebabkan oleh mononukleosis atau demam kelenjar adalah:
  • Pembesaran kelenjar getah bening di leher dan ketiak
  • Amandel membengkak
  • Sakit kepala
  • Kehilangan selera makan
  • Pembengkakan limpa
  • Peradangan hati
Jika Anda merasa bahwa gejala radang tenggorokan yang Anda rasakan telah mengganggu aktivitas harian Anda, segera konsultasikanlah keluhan Anda kepada dokter untuk mendapatkan obat radang tenggorokan yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Umumnya sakit tenggorokan akan sembuh dalam satu minggu tanpa konsumsi obat-obatan. Jika sakit tenggorokan dan demam tidak kunjung sembuh walau sudah diobati, Anda dianjurkan untuk segera berkonsultasi kepada dokter.
Jika yang mengalami radang tenggorokan adalah anak-anak, American Academy of Pediatrics merekomendasikan Anda untuk memberikan air putih ketika anak terbangun di pagi hari.
Segera bawa anak Anda ke dokter anak untuk mendapatkan obat radang tenggorokan yang tepat, jika cara di atas tidak berhasil dan malah muncul tanda-tanda yang lebih parah seperti:
  • Kesulitan bernapas
  • Kesulitan menelan
  • Ada darah di dalam air liur
Jika Anda orang dewasa, American Academy of Otolaryngology menyarankan Anda untuk segera menemui dokter apabila Anda mengalami sakit tenggorokan seperti berikut ini:
  • Sakit tenggorokan yang parah yang berlangsung lebih lama dari 7 hari
  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan bernafas
  • Kesulitan membuka mulut
  • Nyeri sendi
  • Sakit telinga
  • Ruam
  • Demam lebih tinggi dari 38 derajat Celsius
  • Darah dalam air liur
  • Sakit tenggorokan yang terus berulang
  • Benjolan di leher
  • Suara serak yang berlangsung lebih dari 2 minggu
Demam yang menyertai sakit tenggorokan sebaiknya segera diperiksakan karena bisa menjadi gejala untuk kondisi-kondisi lebih serius, seperti:
  • Abses peritonsiler atau quinsy. Pembengkakan bernanah antara langit-langit tenggorokan dan bagian belakang tonsil.
  • Epiglottitis. Peradangan lipatan jaringan di belakang tenggorokan, di bawah lidah (epiglotis) yang bisa menghambat pernapasan jika tidak ditangani dengan baik.
  • Infeksi mononukleosis. Infeksi virus Epstein Barr yang ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening, demam, dan sakit tenggorokan.

Penyebab

Apa penyebab radang tenggorokan (faringitis)?

Penyebab sakit tenggorokan biasanya adalah virus dan bakteri. Virus dan bakteri yang menyebabkan pilek dan influenza sebagian besar juga akan mempengaruhi sakit tenggorokan. Virus sebuah penyakit yang menyebabkan sakit tenggorokan antara lain:
  • Pilek
  • Flu (influenza)
  • Mononukleosis (demam kelenjar)
  • Campak
  • Cacar air
  • Croup atau infeksi pernapasan yang sering terjadi pada anak-anak yang ditandai dengan batuk keras yang menggonggong
Sedangkan infeksi bakteri yang bisa menyebabkan sakit tenggorokan adalah streptococcus pyogenes dan streptococcus kelompok A. Selain virus dan bakteri, radang tenggorokan juga bisa disebabkan oleh hal berikut ini:
  • AlergiAlergi pada bulu binatang peliharaan, jamur, debu dan serbuk sari bunga bisa menyebabkan Anda sakit tenggorokan. Postnasal drip adalah penyebab utama dalam kasus alergi yang disebabkan radang tenggorokan. Hasil paparan alergen, postnasal drip terjadi ketika mampet pada sinus mengalir ke tenggorokan, menyebabkan rasa menggelitik atau rasa sakit gatal.
  • Udara. Udara yang pengap dan panas di dalam sebuah ruangan bisa membuat tenggorokan Anda terasa kasar dan gatal, terutama di pagi hari saat Anda bangun tidur. Bernapas terlalu sering melalui mulut karena hidung tersumbat juga bisa menyebabkan sakit tenggorokan.
  • Iritan (bahan kimia). Polusi udara di luar bisa menyebabkan iritasi tenggorokan terus-menerus. Polusi udara di dalam ruangan karena rokok atau bahan kimia juga bisa menyebabkan radang tenggorokan. Mengunyah tembakau, minum alkohol dan mengonsumsi makanan pedas juga bisa membuat tenggorokan Anda sakit.
  • Otot tegang pada tenggorokan. Otot di tenggorokan Anda bisa menegang, karena Anda selalu sering berteriak, seperti pada acara olah raga, berbicara keras, atau berbicara dalam waktu lama tanpa istirahat.
  • Penyakit gastroesophageal reflux (GERD)GERD adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di dada akibat naiknya asam lambung menuju esofagus. Esofagus yang juga dikenal sebagai kerongkongan adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan mulut dan lambung, yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada tenggorokan. Penyakit asam lambung merupakan masalah kesehatan yang cukup umum terjadi di masyarakat.
  • Infeksi HIV. Sakit tenggorokan dan gejala flu lainnya terkadang muncul lebih awal pada seseorang yang terinfeksi HIV. Seseorang yang positif mengalami HIV, mungkin akan mengalami sakit tenggorokan kronis atau berulang karena infeksi. Infeksi sakit tenggorokan ini lebih sering terjadi pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Tumor. Tumor kanker tenggorokan, lidah, dan laring bisa menyebabkan radang tenggorokan. Tanda atau gejala lain mungkin termasuk suara serak, sulit menelan, sesak napas, benjolan di leher, dan darah dalam air liur.

Faktor-faktor risiko

Siapa yang berisiko terkena radang tenggorokan (faringitis)?

Meskipun setiap orang sangat besar kemungkinannya untuk mengalami sakit tenggorokan. Ada beberapa faktor yang membuat Anda lebih rentan terkena faringitis, antara lain:
  • Usia. Anak-anak dan remaja memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami sakit tenggorokan. Radang tenggorokan pada anak-anak biasanya banyak disebabkan oleh infeksi bakteri.
  • Asap rokok. Merokok dan asap rokok bisa mengiritasi tenggorokan Anda. Penggunaan produk tembakau juga meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan dan laring (kotak suara).
  • Alergi. Alergi musiman atau reaksi alergi yang terus-menerus terhadap debu, jamur atau bulu hewan peliharaan akan membuat sakit tenggorokan Anda akan lebih parah.
  • Paparan iritan kimia. Polusi udara yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dan bahan kimia rumah tangga biasa dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan Anda.
  • Infeksi sinus parah. Lendir atau mukus yang dihasilkan oleh sinus berfungsi membantu mengendalikan suhu dan kelembapan udara yang masuk ke paru-paru. Lendir ini mengalir ke hidung melalui saluran-saluran kecil. Saluran ini bisa terhalang jika sinus terinfeksi atau mengalami peradangan dan menyebabkan sakit tenggorokan.
  • Tempat berkumpulnya virus dan bakteri. Infeksi virus dan bakteri bisa menyebar dengan mudah di tempat orang berkumpul, baik di pusat penitipan anak, ruang kelas, kantor atau pesawat terbang.
  • Sistem imun lemah. Anda akan lebih rentan terhadap infeksi jika daya tahan tubuh Anda lemah. Sistem daya tahan tubuh yang lemah ini biasanya disebabkan oleh suatu penyakit seperti HIV, diabetes, pengobatan dengan steroid atau obat kemoterapi, atau karena stres, kelelahan, dan pola makan yang buruk.
Namun perlu Anda ingat, jika Anda tidak menemukan faktor risiko, bukan berarti Anda tidak akan pernah mengalami sakit tenggorokan. Konsultasikan selalu kondisi kesehatan kepada dokter jika Anda merasakan perubahan tidak normal pada tubuh Anda.

Obat & diagnosis

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja obat radang tenggorokan yang sering digunakan?

Mengonsumsi obat-obatan pereda rasa sakit
Sakit tenggorokan yang disebabkan oleh virus biasanya tidak membutuhkan pengobatan. Kondisi penderita akan membaik dalam waktu 5-7 hari. Walau demikian, karena rasa tidak nyaman yang dirasakan, obat radang tenggorokan terkadang tetap diperlukan, analgesik atau obat-obatan pereda sakit, seperti ibuprofen dan parasetamol, umumnya disarankan untuk menangani sakit tenggorokan, terutama jika disertai demam dan terjadi pada anak. Berikut ini adalah panduan untuk mengonsumsinya:
  • Selalu baca petunjuk penggunaan obat agar tidak kelebihan dosis.
  • Parasetamol merupakan alternatif terapi bagi anak-anak dan mereka yang tidak bisa mengonsumsi ibuprofen.
  • Aspirin tidak boleh dikonsumsi anak berusia di bawah 16 tahun.
Penggunaan antibiotik
Antibiotik sebagai obat radang tenggorokan diberikan pada sakit tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri. Setiap antiobiotik yang diresepkan oleh dokter harus dihabiskan meski gejala sakit tenggorokan sudah membaik. Hal ini dilakukan untuk mencegah infeksi menyebar ke bagian lain tubuh yang dapat memperparah keadaan penderita.
Jika hal ini terjadi pada anak-anak yang sakit tenggorokan akibat streptocoocus, risiko terjadinya demam reumatik dan peradangan serius pada ginjal akan meningkat.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis radang tenggorokan?

Dokter membuat diagnosis dari riwayat pengobatan atau pemeriksaan fisik di sekitar telinga dan tenggorokan. Jika Anda mungkin mengalami infeksi streptococcus (penyebab radang tenggorokan), dokter akan memeriksa cairan di dalam tenggorokan. Tes darah bisa dilakukan bila dokter mencurigai bahwa ada penyakit lainnya misalnya demam kelenjar (demam karena jumlah sel darah putih meningkat).
Dokter akan mencoba melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk menentukan penyebab timbulnya sakit tenggorokan yang Anda derita. Dengan menggunakan senter kecil, tenggorokan Anda akan diperiksa untuk melihat tanda-tanda infeksi berupa kemerahan atau bercak putih. Dokter juga akan meraba leher untuk memeriksa pembesaran kelenjar dan mendengarkan suara pernapasan menggunakan stetoskop.
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium berupa tes apusan tenggorokan dan tes darah. Dokter mungkin akan mengambil sedikit sampel cairan di belakang tenggorokan. Kemudian sampel ini akan dites untuk mengetahui apakah bakteri streptocoocus merupakan penyebab sakit tenggorokan. Selain itu, tes darah mungkin akan dilakukan untuk mengetahui apakah penyebab sakit tenggorokan disebabkan oleh virus atau bakteri.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengatasi radang tenggorokan?

Umumnya sakit tenggorokan dapat sembuh dalam kurang dari satu minggu. Beberapa tips dan obat radang tenggorokan dapat membantu memperingan gejala yang Anda alami. Anda disarankan melakukan beberapa hal berikut jika sedang terkena sakit tenggorokan:
  • Konsumsi minuman hangat dan makanan yang lunak
  • Hindari merokok atau menghirup asap rokok
  • Berkumurlah dengan air garam atau obat kumur antiseptik
  • Perbanyak konsumsi air minum
  • Pasien dewasa dapat mengisap es batu atau permen pelega tenggorokan
  • Hindari minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin karena dapat menyebabkan iritasi
  • Istirahat yang cukup, termasuk membatasi berbicara untuk sementara
  • Ciptakan udara yang nyaman agar tidak terlalu kering dan memicu iritasi pada tenggorokan
  • Isap permen pelega tenggorokan atau permen biasa untuk meningkatkan produksi air liur pencegah tenggorokan kering
  • Hindari zat pemicu iritasi, seperti asap rokok

Pencegahan

Bagaimana cara mencegah sakit tenggorokan?

Meskipun sakit tenggorokan dapat disebabkan oleh banyak hal, terdapat beberapa cara tertentu untuk mencegah timbulnya kondisi tersebut. Hal-hal berikut ini dapat mengurangi risiko infeksi:
  • Selalu cuci tangan dengan teratur, terutama setelah menggunakan fasilitas umum. Selalu bawa cairan antiseptik jika Anda jauh dari jangkauan keran air.
  • Bersihkan barang-barang yang sering digunakan bersama di rumah atau tempat kerja, seperti gagang telepon, gagang pintu, pengendali TV.
  • Hindari berbagi-bagi makanan, minuman, serta peralatan makan dan minum.
  • Hindari asap rokok.
  • Hindari sumber alergi atau iritasi lain yang dapat menjadi pemicu sakit tenggorokan, misalnya debu dan serbuk sari.
sumber : https://hellosehat.com/penyakit/radang-tenggorokan-faringitis/

Laporan Pembuatan Roket Air

LAPORAN PEMBUATAN ROKET AIR KELOMPOK 2 : 1.        Alifah Salma Tsabitah                           (03) 2.        Ambar Puspit...

 
latifah zahra Blog Design by Ipietoon